Massa yang Diduga Oknum Pendekar Rusak Warung dan 5 Sepeda Motor di Tuban, Dua Orang Luka
Sebuah rumah yang dijadikan warung di jalan raya Merakurak-Montong, Kecamatan Merakurak, rusak parah pada Sabtu (21/9/2019), sekitar pukul 01.30 WIB.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Sebuah rumah yang dijadikan warung di jalan raya Merakurak-Montong, Kecamatan Merakurak, rusak parah pada Sabtu (21/9/2019), sekitar pukul 01.30 WIB.
Tak hanya rumah, lima unit sepeda motor yang berada di lokasi warung itupun rusak akibat jadi sasaran massa konvoi yang melintas di kawasan itu.
Dua orang juga mengalami luka akibat dihajar oleh massa yang diduga warga sebagai oknum pendekar PSHT.
"Tiba-tiba ada ramai di warung saya, saat itu saya tidur di belakang terkaget," Kata Juanik (40), ditemui di warungnya, pagi.
(Inilah Identitas 4 Penumpang yang Tewas Dihajar KA Dhono di Jombang)
Dia yang saat itu ketakutan juga berusaha kabur dari lokasi, karena massa yang jumlahnya sangat banyak itu merangsek merusak warungnya.
Bagian dinding yang terbuat dari esbes itupun banyak terdapat lubang ukuran besar akibat lemparan batu,.
Batu yang tak terhitung jumlahnya itupun berserakan di setiap sudut warung bak kapal pecah, sejumlah barang juga terlihat dalam kondisi tak utuh.
"Saya lari ketakutan bersama suami saya, mereka seolah menyerang. Bisa dilihat kondisi warung saya berantakan," Ujarnya.
Juanik menyebut, enam orang yang saat itu ada di warung di antaranya Warsiman, Ridho, Mamat, Ipan, Tomi, dan Kacong, tidak bisa berbuat apa-apa dan memilih kabur karena jumlah massa yang banyak.
5 Kendaraan mereka pun jadi sasaran pengrusakan oleh massa yang diduga oknum pendekar PSHT tersebut.
(Aksi Nekat Pemuda Surabaya Gasak Uang Kotak Amal Besi Musala Pakai Linggis, Kepergok Dihajar Warga)
Adapun satu orang luka, yakni Andik (14) dilarikan ke RSUD.
Sementara satu warga lagi, yakni Mardiyo (40) juga alami luka di kepala dan kaki, dan dirawat di rumah.
"Rumah warung ini rusak, sepeda motor rusak, ada yang luka dua orang. Ini juga ada baret bertempelkan Pamter dari PSHT yang tertinggal di warung," Beber mardiyo.
Menurut Mardiyo, saat rombongan pertama lewat, lalu datang rombongan kedua yang tanpa dia duga justru mengejarnya hingga dia terkena pukulan dari kayu.
"Saya kena pukulan di kepala tapi tidak parah, di lutut kaki juga luka," Pungkasnya.
Sekadar diketahui, dalam pekan ini telah dilakukan pengesahan warga baru PSHT yang diikuti sekitar 1475 warga.
Pengesahan dilakukan dua tahap, gelombang pertama diikuti 773 warga baru, di Graha Sandiya Tuban, Selasa, (17/9/2019), malam. Kemudian gelombang kedua diikuti sebanyak 702 warga baru, Jumat (20/9/2019), malam.
Reporter: Surya, Mochamad Sudarsono