Sosok Inspiratif
Kisah Sukses Usaha Olahan Sirip Ikan Hiu Agung Widodo, Pesaing Sedikit Untung Pun Bisa Maksimal
Inilah kisah sukses usaha sirip ikan hiu Agung Widodo asal Surabaya. Pesaing sedikit untung pun bisa maksimal
Penulis: Hefty Suud | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Satu di antara kiat sukses wirausaha adalah memilih komoditas eksklusif, yang tidak banyak pesaing.
Prinsip ini setidaknya diyakini Agung Widodo, pemilik usaha rumahan pengolahan sirip ikan hiu.
Pernah menjadi kuli panggul aneka ikan laut hasil tangkap di Pasar Pabean Surabaya, Agung Widodo melihat potensi bisnis sirip ikan hiu.
Bahan baku tersedia tidak banyak dan permintaan hotel atau restauran cukup tinggi.
Diam-diam, Agung Widodo mempelajari seluk beluk rantai bisnis sirip ikan hiu.
• Profil-Biodata Gebby Vesta yang Mengaku Transgender, Mulai dari Pekerjaan hingga Deretan Bisnis
"Saya memutuskan serius bisnis produk olahan sirip ikan hiu, karena saya yakini, bidang tersebut (bisnis sirip ikan hiu -Red) terbilang jarang diminati orang," kata Agung Widodo saat ditemui TribunJatim.com di rumah produksinya di kawasan jalan Kalijudan, Surabaya.
Lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas 17 Agustus Surabaya, mencermati siapa saja pengepul sirip ikan hiu, kualitas sirip hiu, restoran atau hotel yang membutuhkan bahan baku sirip hiu, termasuk harga beli dari pengepul hingga harga jual sampai ke konsumen akhir.
"Dari hasil pengamatan saya, pelaku usaha sirip ikan hiu sebagai bahan baku atau mentah itu sudah banyak. Yang belum banyak digarap adalah produk olahan sirip ikan hiu. Menurut saya ini celah bisnis yang bagus untuk dikerjakan," kata Agung Widodo yang mengaku mulai serius berbisnis olahan sirip ikan hiu ini sejak 1998.
• Kisah Sukses Bisnis Camilan Trenggalek Jamur Mantan, Olah Permainan Kata PHP Buat Branding Produk
Untuk mempelajari cara mengolah sirip ikan hiu, Agung Widodo mengaku memanfaatkan interaksi yang ia bangun saat menjadi kuli panggul.
Dengan posisi itu, Agung Widodo bisa berkesempatan bertemu dan berinteraksi dengan koki hotel maupun restauran.
Momentum itu ia manfaatkan untuk belajar cara mengolah sirip ikan hiu mentah hingga menjadi hidangan kepada tamu hotel atau restauran.
"Dari para koki itu saya mulai tahu mengolah sirip ikan hiu menjadi bentuk utuh dan hancuran. Produk utuh berarti sirip ikan hiunya utuh, namun sudah dikuliti dan dimasak setengah matang. Sirip ikan hiu hancuran, berarti sudah diolah menjadi berbentuk menyerupai bihun," papar Agung Widodo.
Ilmu yang ia peroleh dari para koki, mulai dipraktekkan Agung Widodo.
Sirip ikan hiu yang ia peroleh segera ia olah seperti yang diajarkan para koki.
"Awalnya ya coba-coba dulu. Modal awalnya sekitar Rp 800 ribu untuk membeli alat-alat masak untuk mengolah sirip hiu. Kalau bahan bakunya tidak membeli, karena saya dipercaya jurgan ikan tempat saya bekerja, saya dibolehkan mengambil sirip ikan hiu di sana, untuk diolah dan dipasarkan, membayarnya setelah produk laku di jual," aku Agung Widodo.
• Bang Zay, Pengusaha Keripik Pisang & Abon Ikan Lele di Malang, Kisah Suksesnya Berawal dari Kena PHK
Berbagi peran
Pemasaran produk sirip hiu olahan miliknya, Agung Widodo membangun kerja sama dengan para pengepul sirip ikan hiu.
"Kalau awalnya, saya memasarkan produk dari rekomendasi para koki yang saya kenal saat saya jadi kuli panggul setelah lulus kuliah dulu," ujar ayah dua anak itu.
Namun setelah berjalannya waktu, Agung Widodo mulai membangun komitmen dalam pembagian peran dengan para pengepul sirip ikan hiu.
Agung Widodo bertindak sebagai pengolah bahan baku menjadi bahan olahan.
Selain itu Agung Widodo juga bertanggungjawab mencari order di hotel dan resturan.
Sementara peran dari para pengepul adalah menyerahkan bahan baku kepadanya.
• Kisah Sukses Blendi Tewel Bu Nunik, Kuliner Khas Blitar yang Pedas & Nagih, Tembus Singapura-Taiwan
Setelah bahan diolah, pengepul juga yang nantinya menyalurkan produk olahan sirip ikan hiu ke restoran atau hotel.
"Karena kerja sama saya dengan pengepul, ya etikanya, saya nggak akan jualan langsung ke konsumen. Karena ada mereka yang bertugas menyalurkan," jelas Agung Widodo.
Mengingat sirip ikan hiu adalah produk khusus, Agung Widodo sengaja tidak memasarkannya secara online.
Dikatakannya dalam sebulan ia bisa menjual antara 100 hingga 300 kilogram sirip ikan hiu.
Dalam event tertentu, Agung Widodo bisa menjual lebih banyak dari jumlah tersebut.
"Perkilo olahan sirip ikan hiunya dibandrol sekitar Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta," kata Agung Widodo.
Sirip ikan hiu yang diolah Agung Widodo, didapatkan dari Lamongan sampai Indramayu.
Sedangkan distribusi produknya banyak dikonsumsi hotel dan restauran di di kota-kota besar seperti Surabaya, Jakarta, dan Bali.
• Sego Gegok Mbak Tumirah Trenggalek, Nasi Dibungkus Daun Pisang yang Menggoyang Lidah, Mau Cicipi?