RUU Pemasyarakatan Membawa Dampak Positif Bagi Pengelolaan Rutan Kelas I Surabaya
Meski terjadi banyak pertentangan, namun nyatanya RUU tersebut membawa dampak posiitif bagi pengelolaan rutan khususnya Rutan Kelas I Surabaya.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Meskipun belum disahkan, namun RUU Pemasyarakatan sendiri telah disosialisasikan ke masyarakat.
Meski terjadi banyak pertentangan, namun nyatanya RUU tersebut membawa dampak posiitif bagi pengelolaan rutan khususnya Rutan Kelas I Surabaya.
Kepala Rutan Kelas I Surabaya, Teguh Pamuji mengatakan rancangan undang undang tersebut mulai disusun tahun 2013
"Penyusunannya memerlukan waktu sangat lama karena menyangkut nasib banyak orang. Dan yang perlu kita ketahui, RUU ini justru membawa pemasyarakatan ke arah yang lebih baik," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di sela acara Silahturahmi Rutan Kelas I Surabaya dengan beberapa universitas di Surabaya mengenai pendapat dan dukungan terhadap RUU Pemasyarakatan, Rabu (25/9/2019).
Ia menjelaskan dengan adanya RUU tersebut membuat masyarakat juga ikut aktif terhadap pembinaan warga binaan.
"Warga binaan akan berlomba lomba menjadi orang yang lebih baik untuk mendapat remisi. Sehingga membuat rutan tidak menjadi overkapasitas. Dalam contoh kecil saja, Rutan Kelas I Surabaya yang overkapasitas membutuhkan biaya Rp. 1,8 milyar untuk makan dan minum warga binaan saja," tambahnya.
• Pembalap Mongolia Menjadi yang Tercepat di Etape Pertama Tour de Banyuwangi Ijen
• Disuruh Pacar, Mahasiswi di Malang Bikin Laporan Palsu Mengaku Dirudapaksa di Mobil
• Viral Video di WA, Wanita Histeris Ketahuan Selingkuh Keluarga si Suami, Kaki Diikat Masuk ke Mobil
Dirinya menambahkan sosialisasi RUU sendiri belum merambah kepada warga binaan. Namun masih disosialisasikan kepada masyarakat.
"Karena peraturan ini melibatkan masyarakat di dalamnya untuk membina warga binaan. Toh nanti warga binaan juga akan kembali ke tengah masyarakat," pungkasnya.