Cairan Lumpur Mengandung Minyak Belum Surut, Petugas BPB Linmas Surabaya Stand By di Lokasi
Rumah yang mengeluarkan semburan lumpur berminyak di kawasan Kutisari Indah Surabaya masih terus dijaga oleh BPB Linmas Kota Surabaya
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Yoni Iskandar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rumah yang mengeluarkan semburan lumpur berminyak di kawasan Kutisari Indah Surabaya masih terus dijaga oleh BPB Linmas Kota Surabaya, hingga Kamis (26/9/2019) malam.
Selain berjaga, petugas BPB Linmas juga menguras cairan lumpur berminyak untuk ditampung di drum besar yang telah tersedia.
Berdasarkan pantauan di lokasi, belasan drum itu berada di dalam pekarangan rumah hingga berjejer di luar pekarangan.
Di dalam pekarangan sendiri beberapa drum tampak terisi penuh dan beberapa lagi masih belum penuh terisi.
Menurut penuturan anggota Linmas, petugas BPB Linmas Kota Surabaya stand by di lokasi dan terbagi beberapa shift.
"Tiga shift," kata satu petugas BPB Linmas sambil memegang alat sebagai gayung untuk memindahkan cairan ke drum.
Penghuni rumah, Setiawan (59) berhasil ditemui oleh TribunJatim.com di areal rumah yang beralamat di Jalan Kutisari Indah Utara III/19 Surabaya tersebut.
• Ratusan Mahasiswa Muhammadiyah di Lamongan Demo, ini Tuntutannya
• Demo Mahasiswa di DPRD Jatim Diwarnai Lempar Batu dan Kapak, Polisi Ciduk 2 Provokator
Menurut penuturan Setiawan, hingga saat ini, dirinya beserta keluarga tak tinggal di rumah untuk waktu yang belum bisa dipastikan.
"Iya dievakusi, ini kebetulan saya pas lagi ambil baju. Dievakuasi sampai kapan saya belum tahu pasti," tutur pria berkacamata tersebut.
Setiawan menjelaskan, awal ia mengetahui pekarangan rumah yang ia tinggali itu keluar cairan lumpur berminyak.
"Awalnya keluar lumpur, bukan merembes, tapi kayak pipa yang bocor itu, dan terus keluar," katanya bercerita.
Setelah mengetahui peristiwa tersebut, ia kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak RT serta Satpam setempat.
"Saya juga laporan ke pihak perusahaan karena ini kan aset perusahaan," sambungnya.
Sebenarnya imbuh Setiawan, fenomena semacam itu bukanlah hal yang baru terutama di lingkungannya itu. Hampir di seluruh parit/got memang seperti mengandung minyak.