Tujuh Pelajar Asal Papua yang Sekolah di Kota Blitar Pulang ke Kampung Halaman
Sebagian pelajar asal Papua yang sedang belajar di Kota Blitar pulang ke kampung halamannya.
Penulis: Samsul Hadi | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Sebagian pelajar asal Papua yang sedang belajar di Kota Blitar pulang ke kampung halamannya.
Mereka pulang secara bergantian setelah terjadi peristiwa kerusuhan di Papua.
Data dari Bakesbangpol dan Penanggulangan Bencana Daerah (PBD) Kota Blitar menyebutkan, ada 21 pelajar asal Papua yang sedang belajar di Kota Blitar.
Mereka menempuh pendidikan di SMA dan SMK di Kota Blitar.
Rinciannya, 15 siswa belajar di SMAK Diponegoro Kota Blitar, 4 siswa di SMKN 1 Kota Blitar, dan 2 siswa di SMAN 2 Kota Blitar.
• Serunya Warga Ikut Ritual Tiban Blitar, Minta Hujan Lewat Tanding Adu Tangkas Cambuk Selama 20 Hari
• Buntut Kerusuhan Wamena Papua, 100 Warga Jawa Timur akan Pulang Naik Hercules
Para pelajar asal Papua itu yang mengikuti program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem) di Kota Blitar.
"Kami terus memantau perkembangan pelajar asal Papua yang belajar di Kota Blitar setelah ada peristiwa di Malang dan Surabaya lalu disusul kerusuhan di Papua. Memang ada beberapa pelajar yang memilih pulang ke Papua," kata Kepala Bakesbangpol dan PBD Kota Blitar, Hakim Sisworo, Selasa (1/10/2019).
Peristiwa di Malang dan Surabaya yang dimaksud, yaitu, insiden kericuhan di asrama mahasiswa di Surabaya dan aksi demo mahasiswa Papua di Kota Malang pada pertengahan Agustus 2019.
Hakim Sisworo mengatakan, data terakhir yang dikumpulkan Bakesbangpol menyebutkan, ada tujuh dari 21 siswa asal Papua yang sedang belajar di Kota Blitar memilih pulang ke kampung halamannya.
Tujuh siswa yang pulang itu enam merupakan pelajar SMAK Diponegoro dan satu di SMKN 1.
• PMII Blitar Gelar Aksi Solidaritas dan Tabur Bunga untuk Randi di Mapolres Blitar Kota
• Gubernur Khofifah Fasilitasi Warga Jatim Ingin Pulang dari Papua, Stand By Kapal Laut & Hercules
"Rata-rata mereka pulang tanpa izin sekolah. Hanya satu siswa di SMKN 1 yang resmi mengajukan pindah sekolah ke Papua," ujarnya.
Satu siswa asal Papua di SMKN 1 yang mengajukan pindah sekolah, yaitu, Alexs Magai asal Mimika.
Dia mengajukan pindah dari SMKN 1 Kota Blitar ke SMK Petra YABT Mimika.
Surat pengajuan pindah sekolah itu tertanggal 26 September 2019.
"Satu siswa itu mengajukan pindah sekolah secara resmi," katanya.
• Mahasiswa Blitar Kembali Gelar Aksi di Depan Gedung DPRD, Polisi Terjunkan Pasukan Asmaul Husna
• Kuasa Hukum Tersangka Kerusuhan Asrama Papua Minta Pasal yang Dilayangkan ke SA Perlu Diuji
Dikatakannya, Pemkot Blitar juga memantau perkembangan warga asal Kota Blitar yang berada di Papua.
Menurutnya, saat ini, sebagian warga Jawa Timur yang berada di Papua dipulangkan oleh Pemprov Jawa Timur.
Sudah ada beberapa warga Jawa Timur di Papua yang dipulangkan pada gelombang pertama.
"Info sementara dari BPBD Provinsi Jatim, pengungsi asal Jatim pasca kejadian Wamena berasal dari Nganjuk, Lumajang, Sampang, Pamekasan, dan Mojokerto. Dari Kota Blitar sementara tidak ada," katanya. (Samsul Hadi)
Yuk Subscribe YouTube Channel TribunJatim.com: