Satik Bersyukur Bisa Pulang ke Jatim, Meski Rumah dan Hartanya Habis Terbakar saat Kerusuhan Wamena
Sebanyak 120 warga Jawa Timur tiba di Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Rabu (2/10/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM - Sebanyak 120 warga Jawa Timur tiba di Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Rabu (2/10/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.
Mereka adalah warga Jawa Timur yang baru saja dievakuasi dari Sentani, Jayapura, yang merupakan korban kerusuhan Wamena.
Lelah, lemas dan pasrah tercermin dari wajah warga Jawa Timur yang baru saja tiba di Malang.
Pasalnya perjalanan yang mereka tempuh cukup lama.
Mereka berangkat sehari yang lalu dengan menumpang pesawar Hercules milik TNI AU.
Mereka diterbangkan dari Sentani Jayapura dan kemudian transit di Biak.
• Pengungsi Jawa Timur dari Wamena Tiba di Malang Hari Ini, Satu Orang Ceritakan Temannya yang Tewas
• Para Penggiat Kopi Unjuk Kreativitas dalam Mixology Coffee Competition Pertama di Jawa Timur
Setelah transit di Biak, mereka harus transit lagi di Ambon karena pesawat harus mengisi bahan bakar, lalu masih transit lagi di Makkassar.
Total mereka harus menempuh perjalanan selama delapan jam dari Jayapura hingga akhirnya sampai di Bandara Abdulrachman Saleh Malang.
Satik, satu warga Jawa Timur asal Banyuwangi yang merantau di Wamena mengaku bersyukur akhirnya bisa tiba di Jawa.

Pasalnya kerusuhan Wamena membuatnya trauma dan bangkrut.
Rumahnya yang ia tinggali bersama enam orang rekan dan keluarganya dibakar massa.
Seluruh barang-barangnya di rumah tersebut ludes terbakar.
• Pria Pamekasan Mengungsi 5 Hari di Posko TNI AU Wamena Hindari Kejaran Massa, Tak Bawa Bekal Apapun
• Buntut Kerusuhan di Wamena Papua, Warga Sampang yang Masih Tinggal Akan Dijemput Susulan
"Habis semua barang-barang, rumah kami dibakar oleh massa," kata Satik dengan air mata menggenang.
Ia sendiri baru sekitar dua bulan pindah berdagang di Wamena.
Ia bergabung dengan saudaranya yang sudah lebih dulu di Wamena.