Kilas Balik
Sosok Agus Hernoto, Kopassus Berkaki Satu Selalu Dicari Soeharto, Dibela Mati-matian Benny Moerdani
Seorang prajurit Kopassus bernama Agus Hernoto selalu dicari-cari Soeharto. Agus Hernoto juga dibela mati-matian oleh Benny Moerdani.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Hanya mereka yang menunjukkan sikap luar biasa dalam tugas negara yang pantas menyandangnya.
Agus Hernoto adalah salah satunya.
Kisah Agus Hernoto sendiri juga tetap diingat oleh Presiden Soeharto sehingga setiap kali bertemu, Presiden RI kedua itu selalu menanyakan kondisi kaki Agus Hernoto.
• Misi Kopassus Selamatkan 26 Peneliti di Papua, Bebas Pasca Disandera 130 Hari, 2 Nyawa Pun Hilang
Selama hidupnya, Agus Hernoto mengabdi kepada bangsa dan negara sejak masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan dalam Divisi Brawijaya di Malang.
Dia kemudian bertugas di Batalion Andi Mattalatta di Makasar, Sulawesi Selatan, RPKAD (Kemudian menjadi Koppasus), Operasi Pasukan Khusus (Opsus) di bawah Kostrad, menjadi Opsus di bawah Bakin, dan terakhir di Pusintelstrat Hankam (kemudian bernama Bais ABRI).
Di dalam Opsus, Agus Hernoto bertugas menjadi semacam Komandan Detasemen Markas atau Dandenma) yang mengatur segala hal terkait operasi-operasi opsus.
Ia juga terlibat dalam berbagai operasi Opsus di Irian Barat dan Timor Timur.
• Kisah Penguburan Satu Mayat Pasukan SAS Akibat Dilibas Kopassus, Padahal Senjatanya Kurang Canggih
Yang menarik, ternyata kisah hidup Agus Hernoto beririsan dengan berbagai peristiwa dan tokoh besar di republik ini terutama di zaman Orde Baru.
Mengikuti sosokya, kita bisa ikut mencermati sepak terjang tokoh Orde Baru, seperti Benny Moerdani maupun Ali Moertopo dari sisi Agus Hernoto.
Sosok Agus Hernoto merupakan salah satu jendela bagi kita untuk meneropong perjalanan awal Kopassus dan kiprah seorang prajurit Komando setelah tidak bergabung dengan Kopassus.
Lewat Agus Hernoto, bisa dikatakan semangat juang dan identifikasi diri seorang anggota pasukan Komando tidak akan luntur, bahkan ketika tak lagi bertugas sebagai Kopassus.
YUKA DEWISARTIKA/PENERBIT BUKU KOMPAS
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com.