Sakit Jiwanya Kambuh, Pria di Gresik ini Gorok Menantunya Serta Bacok Istrinya
Suwoto menggegerkan warga Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik seusai menyabetkan sabit ke leher menantunya.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Suwoto menggegerkan warga Desa Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik seusai menyabetkan sabit ke leher menantunya.
Tidak hanya itu, pria berusia 56 tahun ini juga membacok istrinya sendiri di rumahnya Desa Madumulyorejo, RT 05/RW 02, Kecamatan Dukun, Minggu (6/10/2019).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembacokan itu terjadi pukul 12.30 wib. Suwoto saat itu terbangun dari tempat tidurnya. Diduga obat penenangnya habis. Dia pun mengambil sebilah sabit.
Suyoto langsung melayangkan sabit ke leher menantunya, Erna (47) yang saat itu sedang ganti baju di dalam kamar.
Korban langsung menjerit kesakitan dan terkapar di lantai. Suaminya, Syaiful Arif (35) yang berada di depan rumah menunggu Erna ganti baju, langsung masuk ke dalam rumah dan melihat istrinya bersimbah darah sambil memegangi bagian leher.
Spontan, Arif membawa istrinya keluar rumah dan segera dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan.
• Ribuan Penonton Antusias Saksikan Karapan Sapi Piala Presiden di Bangkalan Madura
• Pemuda Asal Jombang Edarkan Sabu-sabu di Wilayah Nganjuk Diringkus Polisi
• Rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja di Kota Blitar Batal Dilaksanakan Tahun ini
Erna yang mengalami luka parah terus mengerang kesakitan akibat sabetan dari mertuanya.
Mendengar menantunya kesakitan, Kamsinga keluar rumah melihat keadaan Erna. Dia tidak menyangka, bahwa suaminya nekat menyabetkan sabit ke leher Erna.
Ternyata, Suwoto keluar rumah sambil membawa sabit. Kemudian, melayangkan sabit ke arah punggung istrinya sendiri.
Peristiwa berdarah itu membuat tetangga keluar rumah mencoba menenangkan pelaku dan mengobati korban.
Petugas pun datang. Namun, Suwoto makin beringas. Dia mencoba melawan dengan membawa sabit.
"Dia berusaha mengejar warga sambil membawa sabit. Terpaksa kita lumpuhkan di paha kanan dan kiri," ujar Kanit Intel Polsek Dukun, Aiptu Darmanto saat di Puskesmas Mentaras.
Nyawa Erna tidak tertolong. Korban menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan menuju puskesmas Mentaras.
Syaiful tidak bisa menutupi kesedihannya mengetahui istrinya sudah tidak bernyawa.
Sedangkan, Kamsinga harus dilarikan ke RSUD Ibnu Sina.
"Istri pelaku mengalami luka berat," tutupnya kepada Tribunjatim.com.
Tetangga korban, Rozak saat dikonfirmasi mengaku jika pelaku sudah lama mengidap gangguan jiwa dan sering kambuh.
"Sekitar 20 tahunan lah, sudah pernah dirawat ke rumah sakit jiwa (RSJ) Menur, Surabaya," kata Rozak.
Para tetangga sudah biasa mendengar teriakan dari rumah pelaku. Dia tidak menyangka jika saat itu pelaku nekat membacok menantu dan istrinya sendiri.
"Kalau yang saya tahu, dia tidak bisa lepas dari obat penenang. Kalau kumat bahaya," imbuhnya kepada Tribunjatim.com.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Tiksnarto Andaru Rahutomo menyampaikan, anggota sudah mengamankan pelaku. Saat ditangkap petugas terpaksa melepaskan tembakan karena pelaku mengejar warga dan membawa sabit sehingga mengancam keselamatan.
"Pelaku memang mempunyai riwayat gangguan kejiwaan. Sekarang dirawat di Puskesmas Mentaras dan dijaga petugas," ujarnya di Puskesmas Mentaras.
Erna yang meninggal dalam perjalanan menuju puskesmas Mentaras diketahui mengalami luka robek di leher sekitar 15 centimeter.
"Pelaku kita tahan dan kita cek kejiwaannya ke psikiater," tutupnya. (wil/Tribunjatim.com)