Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosok Inspiratif

Kisah Sukses UMKM Sandal Lucu 'Sancu' Malang, Mulanya Menyasar Anak-anak Malah Disukai Orang Dewasa

Inilah kiat sukses UMKM sandal lucu Sancu asal Malang. Mulanya menyasar anak-anak malah disukai orang dewasa.

Penulis: Rifki Edgar | Editor: Arie Noer Rachmawati
SURYA/RIFKI EDGAR
SANDAL LUCU - Eko Yudi Miranto, pemilik usaha Sancu menunjukkan sejumlah koleksi sandal lucu dengan motif beragam, mulai dari tokoh kartun anak-anak, hingga karakter superhero. 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sebaik-baik pekerjaan adalah pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang baik.

Begitu motto hidup Eko Yudi Miranto pemilik UMKM Sancu, produsen sandal lucu.

Alas kaki untuk anak-anak ini sudah bisa ditemui di seluruh Indonesia bahkan merambah ke Singapura dan Malaysia.

Belakangan alas kaki ini juga digandrungi orang dewasa.

Sancu merupakan brand sandal anak-anak beragam karakter dengan aneka motif.

Karakternya pun bervariasi, mulai dari tokoh-tokoh kartun, superhero, buah-buahan hingga sejumlah hewan.

Kisah Sukses Usaha Olahan Sirip Ikan Hiu Agung Widodo, Pesaing Sedikit Untung Pun Bisa Maksimal

"Mulai pertama produksi tahun 2009 hingga sekarang, sudah sekitar 100 desain sandal Sancu yang sudah diproduksi dan dipasarkan," kata Eko Yudi saat ditemui Surya (grup TribunJatim.com) di rumahnya di Perumahan Gadang Mandiri, Sukun, Kota Malang.

Eko menjalankan usaha Sancu bersama teman kuliahnya Firmansyah, saat keduanya masih kuliah di Fakultas Statistik di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Sejak kuliah, Eko memang gemar berwirausaha di antaranya berjualan minuman susu telur madu jahe (STMJ) instan dan pernah menjajakan gethuk pisang.

Sedangkan ide memproduksi sandal lucu itu muncul saat Eko dan Firmansyah bepergian ke Jakarta dengan kereta api.

Di dalam gerbong kereta api, ia membantu seorang ibu mengambil tas dari atas kompartemen.

Kisah Sukses Blendi Tewel Bu Nunik, Kuliner Khas Blitar yang Pedas & Nagih, Tembus Singapura-Taiwan

"Tiba-tiba ada sandal anak-anak yang terlempar ke luar tas. Sandalnya lucu, saya cari di internet ternyata tidak banyak macamnya. Sejak itu kami yakin, ini peluang usaha yang bagus. Maka, mulai lah kami mendesain aneka bentuk sandal lucu seperti ini," kenang pria kelahiran Kota Kediri ini.

Eko mengaku dirinya dan Firmansyah tidak bisa bikin sandal.

Mereka kemudian mencari perajin sandal hingga ke Kampung Widoro di Kabupaten Sidoarjo.

"Produk sandal lucu yang kami rilis pertama adalah sandal karakter Doraemon tahun 2009. Bermodal uang Rp 3 juta, kami dapat 300 pasang sandal lucu. Sandal saya tawarkan ke teman-teman terdekat dan facebook. Responsnya positif, banyak yang request," kata Eko.

Sandal berkarakter ini diminati banyak konsumen karena banyak pilihan desain dan harganya terjangkau, mulai dari harga Rp 23.000 sampai Rp 150.000.

Kendati harganya terjangkau namun produk Sancu terbuat dari bahan baku berkualitas yakni empuk dan anti-slip.

Untuk menyakinkan para konsumennya, Sancu memberikan layanan purna jual berupa jaminan garansi 60 hari, untuk sol mengelupas, tali putus, atau sablon pudar.

"Berkat bahan baku ini, kami bisa terhindar dari usaha pembajakan merek. Kami 3 kali melaporkan ke polisi kasus pembajakan produk karena ada desain hampir sama, tapi kualitas sandalnya berbeda," ucapnya.

Sejumlah koleksi sandal lucu dengan motif beragam, mulai dari tokoh kartun anak-anak, hingga karakter superhero.
Sejumlah koleksi sandal lucu dengan motif beragam, mulai dari tokoh kartun anak-anak, hingga karakter superhero. (SURYA/RIFKI EDGAR)

200 Reseller

Untuk memasarkan Sancu, Eko dan Firman lebih memilih agresif melalui online seperti lewat media sosial, website, toko online.

Selain itu Sancu juga merekrut banyak reseller, sekitar 200 reseller yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Kantor kami ada di Jakarta dipimpin rekan saya, Firmansyah. Rumah produksinya kami bermitra dengan perajin-perajin di Sidoarjo. Gudang produksi ada di Sidoarjo dan Malang," kata bapak dari dua anak itu.

Diakui Eko, awalnya mengurus bisnis Sancu ini cukup ribet karena rumah produksi, gudang dan pemasaran berbeda kota, bahkan beda provinsi.

Apalagi Eko juga punya pekerjaan tetap sebagai Wakil Ketua Bulog Kota Malang.

Kisah Sukses Elita Yuwana Raup Jutaan Rupiah dari Kreasi Decoupage, Sempat Diekspor ke Pakistan

"Kendati sibuk saya tetap komitmen menjalankan usaha yang sudah kami rintis sejak lulus kuliah, 10 tahun lalu," tegas Eko.

Akhirnya mereka membagi tugas.

Eko mengontrol segala sesuatu yang berhubungan dengan produksi.

Sedangkan pemasaran, administrasi dipercayakan kepada Firmansyah di Jakarta.

"Karyawan kami di Jakarta ada 50 orang. Untuk memudahkan kontrol, kami menerapkan manajemen waktu dan aturan di setiap ada pesanan. Jadi saya menambah karyawan, dan batasan pengiriman barang kami atur. Di situlah pekerjaan mulai terasa lebih ringan," ucapnya.

Pernah Merugi

Namanya usaha, tidak selamanya berjalan mulus.

Eko mengaku pernah mengalami kerugian yang cukup besar hingga ratusan juta rupiah.

Faktornya, ia pernah keliru dalam memilih karakter desain sandal.

Eko mengaku mencipta karakter sandal, berdasarkan tren yang berkembang saat itu.

Misalkan, yang ngetrend saat ini serial anak Upin Ipin, Sancu memberanikan diri untuk membuat cetakan tokoh kartun tersebut.

Kisah Sukses Warga Malang Sukiyanto, Raup Omzet Rp 400 Juta Dari Jualan Kripik Singkong

Yang dicetak pun tidak banyak. tapi ketika di jual ke pasar ternyata laku keras, Sancu berani mencetak lebih banyak desain sandalnya.

"Nah, rugi yang kami alami ketika kami bikin desain Sopo Jarwo, tokoh kartun televisi asli Indonesia. Saya telanjur produksi banyak, namun di pasaran malah tidak laku. Di situ saya merugi hingga ratusan juta," terangnya.

Sejak itu Eko dan Firmansyah lebih hati-hati ketika hendak mengeluarkan desain baru.

Ke depan, Sancu akan terus berinovasi, lantaran sudah banyaknya saingan bisnis sandal di Indonesia. (Rifky Edgar)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved