Kemarau Panjang, Ratusan Warga Gisik Laren Gelar Salat Istisqa di Atas Tanah Bantaran Bengawan Solo
Masyarakat Dusun Gisik di Lamongan gelar salat minta hujan di atas tanah bentaran Sungai Bengawan Solo
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Musim kemarau tahun ini sesuai dengan prakiraan BMKG, lebih ekstrem dari tahun lalu benar-benar terjadi.
Bahkan akibatnya, di wilayah Lamongan terjadi krisis air bersih dan belum pernah turun hujan sampai hari ini.
Kondisi ini menggugah empati masyarakat Dusun Gisik Desa Laren Kecamatan Laren Lamongan Jawa Timur untuk menggelar salat Istisqa, salat minta hujan.
• Dalam Sepekan, BPBD Sebut Ada 16 Titik Kebakaran di Jawa Timur, Pemprov Berharap Segera Turun Hujan
Salat Istiqa ini digelar di tanah Centong alias bantaran Bengawan Solo di Dusun Gisik Laren sebagai wujud harapan dan permohonan mereka agar Sang Kholiq menurunkan hujan, Jumat (11/10/2019).
Para jamaah menggelar salat Istisqa dengan imam Kiai As'ad Abdul Bari.
Banyak masyarakat yang terlibat, tidak hanya kaum Adam, kaum Hawapun turut dalam salat Istisqa.
"Salat Istisqa adalah salat sunah untuk meminta kepada Allah SWT agar segera diturunkan hujan. Biasanya dilakukan bila terjadi kemarau panjang atau karena dibutuhkannya hujan untuk keperluan tertentu," kata As'ad pada Surya.co.id (grup TribunJatim.com) seusai pelaksanaan salat Istisqa, Jumat (11/9/2019).
• 5 Bulan Lebih Jatim Belum Diguyur Hujan, Ribuan Warga Salat Istisqa Bersama Ulama dan Forkopimda
Turunnya air hujan diharapkan bagi semua masyarakat, termasuk kaum petani.
Ujian krisis air bersih menurut As'ad juga terjadi dibanyak wilayah di Lamongan.
Melalui salat Istisqa ini, selain untuk mengurangi insiden kebakaran hutan yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia bisa padam dan membuat udara kembali bersih dari asap kebakaran.
Salat Istisqa ini juga memberi pembelajaran kepada para masyarakat agar lebih memahami harapan serta betapa kekuasaan Allah pada apapun yang ada di bumi ini.
Selain salat Istisqa, para jamaah ini juga menggelar dzikir dan doa bersama sebagai ikhtiar memohon turunnya hujan.
• Serunya Warga Ikut Ritual Tiban Blitar, Minta Hujan Lewat Tanding Adu Tangkas Cambuk Selama 20 Hari
Sebab sejak beberapa bulan terakhir ini, masyarakat mulai merasakan dampak kemarau yang terjadi hingga sekarang ini.
Pula, kata As'ad agar Lamongan bisa segera diberi hujan karena merupakan daerah petani - tambak sehingga jika dibiarkan maka warga Lamongan akan kesulitan untuk mendapatkan air.
"Ini merupakan salah satu upaya kami meminta pertolongan kepada Allah, agar diturunkan hujan. Karena kekeringan dan kekurangan air mulai dirasakan sebagian masyarakat," ungkap As'ad.
Seorang warga, Anwar mengatakan, karena dampak kemarau yang mengakibatkan krisis air bersih, sehingga bersama ratusan warga berinisiatif menggelar salat Istisqa meski di bawah terik sinar matahari. (Surya/Hanif Manshuri)
• Hari Tanpa Bayangan di Kota Malang Diperkirakan BMKG Terjadi 14 Oktober Nanti, Berikut Jamnya