Total ada Enam Warga Tulungagung yang Pulang Mengungsi dari Wamena
Hingga kini terdata ada enam orang warga Tulungagung yang pulang dari Wamena, menghindari kerusuhan 23 September 2019 lalu.
Penulis: David Yohanes | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Hingga kini terdata ada enam orang warga Tulungagung yang pulang dari Wamena, menghindari kerusuhan 23 September 2019 lalu.
Yang terbaru, empat orang warga Tulungagung tiba dari Wamena pada Rabu (9/10/2019) sekitar pukul 17.00 WIB, di Bandara Abdul Rachman Saleh.
Mereka dijemput petugas Dinas Sosial Tulungagung, dan tiba di Tulungagung sekitar pukul 21.00 WIB.
Empat orang itu adalah Joko Dwi Susanto dan Istrinya Supartini, asal Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Wima Riski Andriyanto dan istrinya Widia Ninggrum, asal Desa Sukorejo Wetan, Kecamatan Rejotangan.
(Bupati Madiun Kaji Mbing Ajak Main Anak-anak Pengungsi dari Wamena, Hilangkan Trauma)
“Pak Joko ini kerja di kantin AURI. Sedangkan Wima ini yang membantunya,” ungkap Kabid Rehab Sososial, Dinas Sosial, KB dan PPPA kabupaten Tulungagung, Nurul Hidayah, Kamis (10/10/19).
Joko dan istrinya telah bekerja di Wamena sejak 2012. Sedangkan Wima dan istrinya diajak Joko dan mulai tinggal di Wamena pada Juli 2019.
Saat terjadi kerusuhan, mereka menyelamatkan diri di markas AURI.
Mereka kemudian keluar dari Wamena lewat Biak, Sentani, Makassat dan mendarat di Malang.
“Kami diperintahkan untuk siaga menjemput di Malang, Madiun atau Surabaya. Karena diperkirakan ada warga lain yang eksodus,” sambung Nurul.
Belum ada data pasti, berapa jumlah warga Tulungagung di Wamena. Sebab selama ini diketahui tidak ada warga Tulungagung di sana.
Namun menurut kesaksian warga yang eksodus, ada banyak warga Tulungagung di Wamena.
(Istri Bupati Trenggalek Berangkat ke Papua, Temui Warganya yang Terdampak Kerusuhan Wamena)
“Empat warga ini tinggal di sekitar Kelurahan Potikelek, kecamatan Wamena Kota, Wamena,” ujar Nurul.
Sebelumnya seorang warga Tulungagung, Riza Abdillah Khoir (24) juga eksodus dari Wamena dengan biaya mandiri.
Riza naik pesawat perintis menuju Sentani, dilanjutkan perjalanan darat menuju Kota Jayapura, dan naik KM Ciremai dan tiba di Surabaya Senin (7/10/2019).
Satu warga lainnya adalah Andik, asal Desa Serut, Kecamatan Boyolangu.
Reporter: Surya/David Yohanes
(Kondisi Wamena Papua Berangsur Pulih Pasca Kerusuhan, Pengungsi Asal Jatim Sebut Enggan Kembali)