Beda Mencolok Pertemuan Jokowi - Prabowo dan Jokowi - SBY, Pengamat UGM Singgung Daya Tarik Gerindra
Beda mencolok pertemuan antara Presiden Jokowi - SBY dan Jokowi - Prabowo. Pengamat UGM menyebut daya tarik Gerindra lebih kuat dari Partai Demokrat.
TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Dalam dua hari berturut-turut Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima dua tokoh sekaligus, Ketua Umum Parta Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka.
Dari dua pertemuan politik penting itu, terlihat perbedaan mencolok. Perjumpaan Jokowi dan SBY berlangsung tenang, sedangkan Jokowi - Prabowo banyak diwarnai canda tawa.
Padahal, kedua pertemuan membahas hal yang sama, yakni peluang untuk masuk ke kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin.
• Disebut Bergabung ke Kabinet Jokowi, Gerindra: Membantu Pemerintah Kan Tidak Harus Mendukung Penuh
• Reaksi Soetrisno Bachir Disebut Masuk Jajaran Menteri Kabinet Jokowi Jilid II, Bukan Hal Aneh
Pertemuan dengan SBY Tenang
Pertemuan Jokowi dan SBY, Kamis (10/10/2019), berlangsung tenang dan serius. Saat media diberi kesempatan untuk mengambil gambar, Jokowi dan SBY tampak berbincang serius.
Namun, tak terdengar apa yang mereka bicarakan. Pertemuan itu berlangsung selama kurang lebih satu jam.
Usai pertemuan, SBY langsung meninggalkan Istana Kepresidenan. Presiden Jokowi mengantarnya sampai ke teras samping Istana Merdeka.
Di sana, mobil golf sudah menunggu untuk mengantar SBY menuju kendaraannya.
Setelah itu, Jokowi kembali masuk ke Istana Kepresidenan dan memberi keterangan kepada media seorang diri.
• 28 Nama yang Digadang Jadi Menteri Kabinet Jokowi Jilid II, dari Anak Muda, Senior, hingga Petahana

Ia menyebut pertemuan dengan SBY sudah dirancang sejak lama. "Ini saya dengan Pak SBY sudah janjian lama tapi belum pas waktunya dan hari ini Alhamdulillah pas waktunya dan ketemu," kata Jokowi.
Jokowi mengaku membahas situasi politik terkini dengan SBY. Ia pun mengakui turut membahas peluang Partai Demokrat bergabung ke kabinetnya di periode kedua bersama Ma'ruf Amin.
Namun belum ada titik temu antara kedua pihak. "Kita bicara itu (peluang Demokrat masuk kabinet), tapi belum sampai sebuah keputusan," ujar Jokowi.
Jokowi menambahkan, belum ada nama-nama menteri yang diusulkan oleh SBY. Ini termasuk saat ditanya apakah SBY mengajukan putera sulungnya Agus Harimurti Yudhoyono, Jokowi juga menjawab belum.
"Enggak sampai ke sana, belum sampai ke sana," kata Jokowi. Jokowi pun meminta wartawan bertanya kepada SBY apakah bersedia membawa partainya bergabung ke pemerintahan atau tidak.
"Ditanyakan ke Pak SBY langsung," kata dia. Sayangnya, SBY tak ikut saat Jokowi memberi keterangan ke awak media.
Pertemuan dengan Prabowo
Saat menyambut kedatangan Prabowo, senyum terkembang lebar dari wajah Jokowi. Begitu juga Prabowo langsung menjabat tangan Jokowi sambil tersenyum.
Keduanya berjabat tangan selama beberapa saat sambil menghadap kamera awak media. Setelah melakukan pertemuan tertutup selama sekitar 45 menit, Jokowi dan Prabowo berjalan ke luar ruangan sambil tertawa lepas.
Keduanya lalu memberikan keterangan pers bersama-sama. Jokowi sebagai tuan rumah bicara lebih dulu.
Ia mengaku membincangkan banyak hal dengan Prabowo. Mereka bicara mulai dari kondisi ekonomi global, politik dan keamanan, hingga rencana pemerintah memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur.
"Bercerita banyak kenapa pindah ke Kalimantan Timur, alasannya ini-ini-ini. Kami sampaikan semuanya dengan Pak Prabowo Subianto," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengakui ia dan Prabowo turut membahas peluang Partai Gerindra masuk ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf.
"Ini belum final, tapi kami sudah bicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra koalisi kita," kata Jokowi.
Siap mendukung Setelah itu, Jokowi mempersilakan Prabowo bicara. Prabowo mengaku, ia diundang oleh Jokowi dan keduanya membahas berbagai isu.
Untuk isu pemindahan ibu kota, Prabowo dengan tegas menyatakan dukungannya.

"Saya mendukung gagasan (pemindahan) ibu kota. Tentunya beliau mengatakan akan melalui kajian-kajian yang tepat dan sudah dilaksanakan banyak kajian dan kami akan mendukung gagasan itu," kata Prabowo.
Prabowo lalu masuk ke topik koalisi. Rival Jokowi pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 ini memastikan Partai Gerindra siap membantu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf apabila diperlukan.
"Saya berpendapat, kita harus bersatu. Jadi saya sampaikan ke beliau, apabila kami diperlukan kami siap untuk membantu," kata dia.
Prabowo menekankan, Partai Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu kepentingan bangsa dan negara.
Meskipun berbeda pandangan politik dan pernah terlibat rivalitas pada pesta demokrasi, Prabowo meyakinkan bahwa hal itu bukanlah penghalang.
"Kami bertarung politik. Tapi begitu selesai, kepentingan nasional yang utama," kata Prabowo.
Kendati demikian, Prabowo juga tidak mempermasalahkan jika pada akhirnya Partai Gerindra tidak masuk ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf.
"Kalau umpamanya kita tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal. Di luar sebagai check and balances. Sebagai penyeimbang. Kan kita di Indonesia tidak ada oposisi," ujarnya.
Prabowo lalu menegaskan bahwa hubungannya dengan Jokowi baik, bahkan terbilang mesra.
"Hubungan saya baik, bisa dikatakan mesra ya, Pak?" kata Prabowo. "Sangat mesra," ujar Jokowi.
Prabowo lalu tertawa sambil menambahkan, "Banyak yang enggak suka mungkin ya."
Prabowo juga mengungkapkan, setelah bertemu Jokowi ia akan kedatangan rombongan pimpinan MPR untuk menyerahkan undangan pelantikan Jokowi-Ma'ruf pada 20 Oktober mendatang.
Prabowo pun memastikan akan hadir. "Ya kalau diundang ya hadir, lah," kata dia.
Setelah selesai memberikan keterangan pers, Jokowi dan Prabowo pun meninggalkan wartawan dan berjalan ke arah pintu keluar Istana Merdeka.
Namun, wartawan meminta agar Jokowi dan Prabowo berpose terlebih dulu di hadapan kamera.
Keduanya pun langsung berjabat tangan sambil tersenyum. Lalu seorang wartawan pun meminta agar Jokowi dan Prabowo selfie bersama awak media yang hadir.
Jokowi dan Prabowo pun kembali berjalan mendekat ke awak media. Jokowi lalu mengambil telpon genggam yang disodorkan oleh salah satu wartawan.
Crek, crek! Jokowi beberapa kali mengambil foto selfie dirinya dengan Prabowo dan awak media yang hadir.
Jokowi dan Prabowo yang sama-sama mengenakan kemeja putih tersenyum girang ke arah kamera.
Begitu juga para wartawan langsung berpose sambil mengambil posisi agar masuk ke frame kamera.
Penilaian Pengamat
Pengajar komunikasi politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai, pertemuan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/10/2019), lebih cair dibandingkan pertemuan Jokowi dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Menurut Nyarwi, Jokowi terlihat ekspresif saat bertemu mantan rivalnya pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 itu.
Terlihat ada perbedaan dalam pertemuan Jokowi dengan SBY dan Prabowo. Saat bertemu SBY, Jokowi melakukan konferensi pers seorang diri.
Ketika bersama Prabowo, Jokowi malah disertai aksi selfie. "Ketika ditanya bagaimana (apa Partai Demokrat masuk kabinet)? 'Ya itu tanyakan ke SBY'.
Sementara dengan Pak Prabowo tidak, lebih cair," kata Nyarwi dalam diskusi "Dinamika Politik Jelang Penyusunan Kabinet" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2019).
Nyarwi mengatakan, perbedaan ekspresi Jokowi dalam pertemuan dengan dua ketum partai itu karena perbedaan karakter keduanya.
SBY dinilai lebih tenang dan kalem, sedangkan Prabowo lebih ekspresif. "Mungkin dengan style Pak SBY mungkin begitu kalem tahan diri. Pak Prabowo ekspresif dan antusias," ujarnya.
Selanjutnya, Nyarwi memprediksi, berdasarkan rentetan pertemuan Jokowi dan SBY ataupun dengan Prabowo, Partai Gerindra memiliki daya tarik lebih tinggi untuk masuk ke koalisi pemerintah.
"Artinya Gerindra dibutuhkan untuk memperkuat koalisi pemerintahan Jokowi mendatang. Sementara saya melihat daya tarik Demokrat masih belum terlalu kuat," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Beda Sikap Jokowi Saat Bertemu Dinilai karena Gaya Prabowo dan SBY yang Berbeda dan Pertemuan Jokowi-Prabowo Penuh Tawa, Beda Saat Bertemu SBY...