Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sayatan Cambuk Tiban: Tak Ada Dendam dan Semua Ingin Segara Turun Hujan

pria 59 saling cambuk dengan pria lain ketika ikut dalam tradisi kesenian tiban yang digelar di Lapangan Desa Kerjo, Kecamatan Karangan,Trenggalek

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Yoni Iskandar
AFLAHUL ABIDIN/SURYA
Para peserta saling cambuk dalam pertunjukan kesenian tiban di lapangan Desa Kerjo, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, Minggu (13/10/2019). 

Hujan yang tiba-tiba turun ketika aksi cambuk-menyambuk itu terjadi dalam disebut sebagai “udan tiban” dalam bahasa jawa.

“Dari sinilah nama pertunjukan itu menjadi tiban,” tulis dalam ketarangan ensiklopedi tersebut.

Rebo menjelaskan, kegiatan tiban digelar rutin saban tahun. Selain tiban, lanjut dia, warga juga menggelar salat Istisqa untuk meminta hujan.

“Hari ini pagelaran pertama tiban. Rencananya kami akan gelar tiga sampai empat kali,” ujar Rebo.

Dalam pagelaran itu, ia mengundang para pelaku seni tiban dari berbagai daerah sekitar Trenggalek.

“Sekitar 200 orang, kami mengundang dari Ponorogo, Tulungagung, Blitar, Kediri, dan Banyuwangi,” ungkap dia.

Selain Kerjo, pertunjukan serupa juga digelar di desa lain di Trenggalek. Dua di antaranya, yakni Desa Jajar, Kecamatan Gandusari dan Desa Ngulan Wetan, Kecamatan Pogalan. (aflahulabidin/Tribunjatim.com)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved