Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wabup Gresik Ajak Nelayan dan Perusahaan Tanam 50 Ribu Mangrove di Pesisir Pantai Ujungpangkah

Wakil Bupati Gresik, Moh Qosim bersama perusahaan dan nelayan melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai Desa Banyuurip, Ujungpangkah,Gresik

Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
istimewa
Wabup Qosim bersama Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Budi Handoko bersama jajaran Forkopimda dan GN Saka menanam mangrove di Desa Banyuurip, Ujungpangkah, Kamis (10/10/2019) 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Wakil Bupati Gresik, Moh Qosim bersama perusahaan dan nelayan melakukan penanaman mangrove di pesisir pantai Desa Banyuurip, Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Kamis (10/10/2019).

Total sebanyak 50 ribu pohon ditanam.

Dalam acara tersebut, Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Budi Handoko bersama perwakilan Forkopimda dan pihak Saka Indonesia Pangkah Limited melakukan penanaman mangrove.

Mereka berjejer menanam mangrove di tempat yang telah disiapkan. Tidak hanya itu, para nelayan turut menanam bibit mangrove bahkan sampai jauh lepas pantai.

Nah, penanaman mangrove ini bukanlah pertama kali dilakukan. Sukses PGN Saka dalam pengembangan mangrove ini telah melakuakn penanaman 10 ribu bibit mangrove pada tahun 2016 .

Saat ini ditempat itu sudah berdiri ekowisata mangrove yang menjadi salah satu tujuan wisata di Ujungpangkah.

Desa di Gresik Dapat Penghargaan dari Gubernur Jawa Timur

Tidak Hadir Lagi Dalam Saksi Kasus OTT, Sekda Gresik Terancam Dijemput Paksa Penyidik Kejari

Pada tahun ini, jumlah bibit mangrove yang ditanam mencapai 50 ribu batang.

Wabup Moh Qosim menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak PGN Saka dan seluruh masyarakat nelayan Desa Banyuurip Ujungpangkah yang ikut menanam Mangrove.

“Saya bangga karena masyarakat sadar untuk menjaga alam. Sebetulnya alam dan seisinya ini akan bertasbih kepada Allah dan mendoakan kita. Semoga upaya ini bisa memberikan sumbangsih kepada masayarakat terutama bertambahnya oksigen di alam. Dan yang penting, anak cucu kita akan mendapat manfaat dari yang kita tanam hari ini," kata Moh Qosim kepada Tribunjatim.com

Sementara itu, Direktur Bisnis Developmen PGN Saka Susmono Sutrisno mengatakan program ini dilaksanakan sebagai sumbangsih perusahaannya untuk menjaga kelestarian lingkungan terutama kelestarian biota laut.

“Tanpa masyarakat kami tidak bisa apa-apa. Kami sadar bahwa wilayah tempat usaha kami perlu dijaga kelestariannya, terutama biota laut sebagai lingkungan ekonomi nelayan. Untuk meminimalisir potensi dampak lingkungan terutama perairan, kami mengajak masyarakat nelayan ini untuk menanam mangrove ini," ujarnya.

Menurutnya, selain untuk mencegah abrasi penanaman mangrove ini juga dapat meminimalisir dampak pemanasan global serta terjaganya biota laut untuk berkembangbiak seperti ikan dan kepiting.

Abdul Muqni (54) tokoh masyarakat nelayan setempat menyatakan bahwa pihaknya sangat bersyukur atas perhatian PGN Saka memberikan program penanaman mangrove ini.

“Berawal dari kesulitan kami para nelayan dalam menangkap kepiting yang saat itu selalu tidak mendapat hasil. Sementara kami tidak bisa berbuat banyak mengingat kami tidak punya kemampuan untuk melakukan penanaman. Saat itu tahun 2013 kami diajak PGN Saka untuk belajar pembibitan dan penanaman mangrove ini. Alhamdulillah, semua nelayan disini sangat mendukung," terangnya.

Saat ini Abdul Muqny sudah mampu mengidentifikasi 34 jenis mangrove di Banyuurip. Namun demikian yang paling cocok dikembangkan ada 18 jenis mangrove sejati. (wil/Tribunjatim.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved