Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Jangan Panik Saat Api Membakar Tubuh, Segera Bergulung-gulung untuk Matikan Api & Siram Air Mengalir

Jangan Panik Saat Api Membakar Tubuh, Segera Bergulung-gulung untuk Matikan Api & Siram Air Mengalir.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/NUR IKA ANISA
Dokter Rekonstruksi Estetik Dr dr Lynda Hariani di FK Unair 

Jangan Panik Saat Api Membakar Tubuh, Segera Bergulung-gulung untuk Matikan Api & Siram Air Mengalir

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kebakaran menjadi insiden yang harus diwaspadai dimanapun dan kapanpun berada.

Sulutan api pun dapat terjadi dari berbagai media, mulai dari arus listrik maupun bahan kimia.

Saat mendapati kobaran api disarankan untuk tetap tenang dan mencari tempat penyelamatan.

Namun, bagaimana saat tubuh kita berhadapan dengan api?

FAKTA BARU Polisi Berburu Suami Bakar Istrinya di Surabaya, Bakal Kena 2 Pasal Pidana Jika Dibekuk

KONDISI Korban Suami Bakar Istri di Surabaya, Putri Keluhkan Panas & Haus Seusai Operasi Luka Bakar

TERBARU Suami Bakar Istri di Surabaya, Si Pelaku Sempat Kembalikan Motor Penjaga Kosan di Minimarket

Penanganan pertama pada korban terbakar yaitu dengan segera menghentikan pembakaran.

Dokter Rekonstruksi Estetika Dr dr Lynda Hariani, SpBP menyarankan korban atau pasien luka bakar untuk tidak panik dan mencari cara untuk mematikan api.

"Segera hentikan pembakaran dengan bergulung atau mematikan titik api," Dokter Rekontruksi Estetika Dr dr Lynda Hariani, SpBP, Selasa (15/10/2019).

Dengan bergulung-gulung dinilainya dapat mematikan percikan api di pakaian yang dikenakan korban atau pasien.

Kemudian, ia menyarakan untuk menyiram bagian yang terbakar dengan air mengalir selama sekitar dua menit.

"Kalau kena luka bakar jangan direndam, tapi diguyur dengan air mengalir. Karena air mengalir mampu mengurangi intensitas panas dan memperkecil ukuran luas dan dalam luka. Sedangkan jika direndam maka air akan ikut panas sehingga tidak membantu cooling," papar dia.

Setelah mengurangi percikan api di tubuh, korban atau pasien disarankan melepas baju dikhawatirkan terdapat lidah api maupun luka menempel di tubuh.

"Terakhir menutupnya dengan kain bersih sebelum dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat," tutup Lynda.

Beberapa kasus kebakaran tubuh sempat terjadi di Surabaya, seperti kasus suami bakar istri di Ketintang Baru II Surabaya, Selasa (15/10/2019).

Saat kejadian, korban Putri Nalurita (19) sempat ditolong ibu kandungnya Sumiyati (40) yang saat itu menjadi saksi kejadian.

Sumiati mebgaku melihat anaknya terbakar. Ia meminta anakna untuk pergi ke kamar mandi.

Setelah menyiram anaknya, Sumiyati membawa Putri ke Rumah Sakit Islam Wonokromo naik becak.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved