Kisah di Balik Rujak Cingur Bu Mella, Viral karena Rasa dan Porsi
Kisah Rujak Cingur Bu Mella di Surabaya, Viral karena Rasa dan Porsi yang menggugah selera
Setelah pindah, Rujak Bu Mella
semakin ramai.
"Saya belum datang sudah banyak yang antri. Saking ramainya justru dikomplain
oleh warga. Akhirnya, Rujak Cingur Bu Mela diarahkan ke sentra wisata kuliner. Alasannya, kalau ditaruh di sentra kuliner dapat menarik pembeli untuk lapak yang lainnya juga," katanya.
Walaupun berpindah-pindah tempat jualan, Rujak Cingur Bu Mella tak pernah sepi pembeli.
Rujakcingur Bu Mella sudah cukup diminati sejak lama.
Tetapi karena antrian yang penuh dan waktumenunggu yang tidak sebentar, tidak jarang banyak pengunjung yang tidak sabar.
Setelah resmimenghuni Sentra Wisata Kuliner Raya Gunung Anyar Sawah, Bu Mella bergabung dengan
GrabFood.
Menurut Bu Mella, GrabFood sangat membantu membuat antrian yang dulunya penuhdengan pengunjung, kini dipenuhi oleh mitra pengemudi GrabFood yang dapat membelikan
makanan untuk para pelanggannya yang mungkin tidak memiliki waktu banyak untuk menunggudan mengantri.
Selain itu, antrean yang ada di Rujak Cingur Bu Mella juga menjadi jauh lebih
teratur.
Semenjak bergabung dengan GrabFood, Bu Mella mendapatkan banyak keuntungan.
Rujakcingurnya semakin dikenal banyak orang dan pelanggannya bertambah.
Dalam kesehariannya,pelanggan Bu Mella masih kebanyakan berasal dari pelanggan yang datang langsung, namunkini pelanggannya juga meluas ke pengguna layanan GrabFood.
Selama menekuni profesinya,
Bu Mella tidak pernah menghitung berapa banyak porsi rujak cingur yang berhasil ia jual, begitujuga mengenai omzet penjualannya karena ia memiliki prinsip sedikit maupun banyak, yang
penting ada pemasukan.
Tidak banyak yang mengetahui, di balik kisah viral Rujak Cingur Bu Mella, ibu satu anak ini jugadianggap sebagai seorang superwoman oleh keluarganya karena perjuangannya dalam mencari
nafkah.
Bu Mella setia berjualan dengan gigih demi biaya pengobatan suaminya yang sejak 6tahun lalu mengidap gagal ginjal. Sehingga mengharuskannya rutin melakukan cuci darah setiap
dua kali seminggu.
"Namanya usaha, dijalani aja lika-likunya, ramai sepi tetap disyukuri. Yang
penting sehat, karena harus menanggung biaya pengobatan suami. Kerja itu, sedikit banyak yang
penting dapat uang," ujarnya.