Kenalkan Diri Jadi Bakal Calon Bupati Blitar, Abdul Aziz Bagi-bagi Voucher Diskon Belanja UMKM
Abdul Aziz, mulai memasarkan diri ke masyarakat sebagai bakal calon bupati Blitar dalam Pilkada Blitar 2020.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Anugrah Fitra Nurani
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Abdul Aziz, mulai memasarkan diri ke masyarakat sebagai bakal calon bupati Blitar dalam Pilkada Blitar 2020.
Selain memasang barisan banner promosi bergambar dirinya, Abdul Aziz juga terpantau bagi-bagi voucher belanja.
Beberapa hari ini, Abdul Aziz sibuk membagikan kartu belanja berdiskon sebesar 10 persen.
Itu khusus dipakai buat belanja di tempat UMKM (Usaha Mikro Kecil Ménengah) binaannya. Jumlahnya sekitar 150.000 kartu dan itu dibagikan kepada warga yang kurang mampu.
(Bawaslu Awasi Penyerahan Syarat Minimal Dukungan Calon Perseorangan di Pilwali Kota Blitar)
Kartunya sebesar kartu ATM dengan logo bergambar dirinya dan bertuliskan atau tagline "Blitar Unggul".
Kartu-kartu ini dibagikan kepada masyarakat secara langsung ke rumah masing-masing.
Seperti Kamis (17/10) siang kemarin, Abdul Azis yang dikenal sebagai pelaku usaha kreatif ini mendatangi sejumlah rumah warga yang ada di Dusun Jatiroto, Desa Slorok, Kecamatan Doko.
Satu di antaranya adalah Ny Umayah (40), ibu tiga anak dengan suaminya yang bekerja sebagai buruh tani.
Oleh Abdul Aziz, ia diberi kartu diskon belanja agar bisa belanja di UMKM binaannya yang tersebar di seluruh Kabupaten Blitar.
Katanya, ada 115 UMKM yang sudah lama jadi binaannya, mulai usaha makanan, warung, berbagai jenis minuman, jajan (snack), tak terkecuali perabot rumah tangga, dll.
"Itu dibelanjakan di UMKM yang di 10 desa yang ada di kecamatan ibu ini (Kecamatan Doko)," ujar Abdul Aziz sambil menunjukkan kartu diskon buatannya itu.
(Ikut PilwaliKota Surabaya, Awey Akan Komunikasi dengan Partai Lain, Nasdem Tetap Rumah Saya)
Agar lebih jelas, pria yang akrab disapa Kang Aziz itu memberikan contoh UMKM Munir Beras, yang ada di Desa/Kecamatan Kanigoro.
Di tempat penggilingan gabah itu, warga akan dapat diskon 5 persen untuk belanja sembako.
Namun, kalau belanja jajan atau snack, warga dapat diskon 10 persen.
Selain membagikan kartu diskon, Abdul Aziz juga menyambangi home indsutry.
Seperti siang kemarin, ia mampir ke Ny Muryanti (50), yang punya usaha membuat jajan Walangan atau lebih dikenal Carang Emas.
Di tempat usaha Bu Muryanti, Abdul Aziz mengajari cara packing jajanan itu agar jadi berkelas ekspor sehingga layak dipasarkan ke luar negeri seperti UMKM binaan lainnya.
Abdul Aziz mengaku sudah membina sekitar 115 UMKM, dengan produksinya sudah berkelas ekspor. Seperti gulali atau lolipop yang ada di Kecamatan Binangun yang sukses diekspor ke Hongkong.
Termasuk, ada usaha blendi atau blendrang, yang kini sudah dipasarkan ke Hongkong dan Taiwan.
"Di Hongkong itu ada toko milik Bu Candra, yang asal Kecamatan Kanigoro. Kami bekerja sama dengannya, untuk menampung dan sekaligus memasarkan semua makanan atau produk UMKM yang jadi binaan kami," ucap Abdul Aziz.
"Dan awal-awalnya para pelanggannya itu rata-rata para tenaga kerja Indonesia yang ada di sana, namun kini orang Hongkong sendiri sudah sangat menyukainya," ungkapnya.
Terkait pencalonannya sendiri, mantan aktivis Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini mengaku mengalir saja.
Dirinya mengaku menunggu keputusan para kiai sepuh, yang sudah lama didekati dan dimintai restunya.
"Karena belum ada penjaringan di partai (PKB), maka kami masih menata jaringan di tingkat nahdliyin dulu," ungkapnya.
Reporter: Surya/Imam Taufiq