FAKTA BARU Pelaku Penamparan Motivator di Malang Terancam Pidana 5 Tahun, Siswa Alami Trauma & Luka
FAKTA BARU Pelaku Penamparan Motivator di Malang Terancam Pidana 5 Tahun, Siswa Alami Trauma & Luka.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Sudarma Adi
FAKTA BARU Pelaku Penamparan Motivator di Malang Terancam Pidana 5 Tahun, Siswa Alami Trauma & Luka
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tersangka kasus penamparan motivator di Malang pada anak di bawah umur, Agus Setiawan alias Agus Piranhamas terancam pidana 5 tahun penjara.
Agus dijerat dengan Undang-undang 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
“Ancaman pidananya 5 tahun,” ujar Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander, Sabtu (19/10/2019).
• Motivator Tampar Siswa SMK 2 Malang Jadi Tersangka, Agus: Saya Khilaf, Mangkannya Saya Beri Kaus
• Belum Mati, Kebarakan di TPA Supit Urang Malang Diprediksi Sampai Sepekan, Api Ada di Bawah Tumpukan
• Kebakaran TPA Supit Urang di Kecamatan Sukun Kota Malang Diduga Disebabkan Gas Metan
Ia mengatakan kasus Agus telah memenuhi dua alat bukti melakukan pemukulan terhadap siswa SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang.
Hasil visum terhadap 10 siswa yang dipukul oleh Agus menunjukkan positif lebam, luka di bibir hingga mimisan.
“Para murid ini juga mengalami trauma. Oleh karena itu kami akan memproses kasus ini sesuai hukum yang berlaku,” kata dia.
Agus ditangkap oleh Reserse Kriminal Polres Malang Kota di Bandara Juanda, Surabaya. Sebelumnya, Agus terbang ke Makassar untuk menjadi pembicara di sebuah seminar.
Dony mengungkapkan polisi sedang menyelidiki apakah Agus pernah melakukan hal serupa saat menjadi pembicara di sekolah lain.
Menurut pengakuan Agus, tindakan kasarnya itu baru pertama ini dilakukan.
“Kalau menurut pengakuan tersangka baru kali ini. Tapi kami akan menyelidiki lebih lanjut,” ucapnya.
Kejadian pemukulan oleh Agus berawal saat operator seminar salah salah dalam menuliskan kata ‘Goblok’ menjadi ‘Goblog’. Kesalahan itu menjadi bahan guyonan dan ditertawai beberapa peserta motivasi.
Tidak suka dengan itu, Agus menyuruh murid yang tertawa untuk berdiri ke depan kelas dan menamparnya dengan keras.
Setelah menempeleng, dia bahkan mengatai pelajar itu dengan sebutan ‘Goblok’ sambil menyuruh mereka duduk.