Kisah Satu Batalion Dikirim untuk Bunuh Simo Hayha, Sniper Mematikan Dunia yang Tetap Bisa Selamat
Simo adalah tentara Finlandia, yang tercatat sebagai sniper yang paling banyak membunuh tentara lawan. Tapi torehan prestasinya sungguh di luar dugaan
Penulis: Ignatia | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Dikutip TribunJatim.com dari Intisari, Simo Hayha bertempur di tengah udara dingin nan ekstrem.
Dia tetap mampu berperang di suhu hingga minus 40 derajat celcius.
• Benny Moerdani Gagal Ditembak Sniper SAS Inggris, Bertemu Pelakunya 12 Tahun Kemudian, Tanya 1 Hal
Kisah Simo Hayha menjadi kisah legenda yang diceritakan dari satu sniper ke sniper lain.
Konon, saat bertempur, SImo Hayha hanya berdiam diri di satu tempat. Namun tetap bisa membunuh semua lawan di medan perang.
Tak ada yang bisa menyadari dimana Hayha berada, hingga 3 bulan lamanya.
Pihak Rusia awalnya mendengar bahwa Finlandia punya seorang sniper berkemampuan tinggi di medan perang.
Rusia kemudian mengirim satu sniper untuk menandinginya.
Sniper Jerman ini pulang tinggal nama, mayatnya dikirim kembali ke markas Jerman.
• Cerita Tatang Koswara Sniper Misterius di Kopassus, Berangkat Bawa 50 Peluru, 1 Butir untuk Dirinya
Sang panglima lalu mengirim beberapa sniper sekaligus.
Mereka semua tak diketahui kabarnya setelah diterjunkan ke medan perang.
Jerman kemudian mengirim satu batalion demi membunuh Simo Hayha.
Banyak tentara Jerman dalam batalion itu terbunuh, tapi tetap saja tak bisa menemukan lokasi Simo Hayha.
Bahkan, ketika Jerman mengirim serangan artileri dengan membabi buta, Simo Hayha tetap tak diketemukan.
Simo Hayha memang dikenal sebagai sniper cerdas.

Dia memakai baju serba putih, termasuk topeng putih yang menutupi wajahnya.