Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

6 Pegunungan di Jawa Timur Terbakar Selama Musim Kemarau Tahun Ini, Terparah Arjuno-Welirang

BPBD Jatim terus berupaya bersama kabupaten kota untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan Jawa Timur.

ISTIMEWA/TRIBUN JATIM
Kebakaran hutan Gunung Arjuno, Sabtu (3/8/2019). Api belum padam hingga BNPB mengerahkan helikopter dari Kalteng untuk membantu memadamkan api. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - BPBD Jatim terus berupaya bersama kabupaten kota untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di kawasan pegunungan di Jawa Timur.

Hingga saat ini total ada sebanyak enam kawasan pegunungan di Jawa Timur yang mengalami kebakaran parah.

Enam kwasan pegunungan itu adalah selingkar Gunung Ijen, selingkar Arjuno-Welirang, selingkar Gunung Wilis, Gunung Kawi, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, dan Gunung Raung.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur Satrio Nurseno mengatakan kejadian kebakaran hutan yang terparah ada di Gunung Arjuno-Welirang. Hari ini juga masih ada satu unit helikopter yang melakukan operasi water bombing.

Namun operasionalnya masih belum maksimal lantaran terkendala cuaca berupa angin kencang. Kecepatan angin yany mencapai 35 knot menghambat penerbangan helikopter.

"Hari ini sudah optimal water bombing nya. Sudah sekitar 12 ribu ton pemadaman dilakukan di Arjuno-Welirang, tapi juga kan banyak titiknya belum bisa padamkan semua," urai Satrio, pada Surya, Selasa (22/10/2019).

Kebakaran Gunung Arjuno Masih Sulit Dipadamkan, Khofifah Minta Pesantren Jatim Salat Istisqo

BMKG Sebut Kecepatan Angin Kencang di Kota Batu Capai 80 km/jam, Faktornya Kebakaran Hutan di Arjuno

Sebulan Lebih Kebakaran di Gunung Semeru Jatim Belum Selesai, Begini Penjelasannya

Helikopter Water Bombing milik BNPB tersebut melakukan pemadaman maksimal pukul 11.00 siang. Di atas jam tersebut susah lantaran angin kencang sudah mulai menerjang.

"Kalau siang kecepatan angin bisa sampai 35 knot atau 75 kilometer per jam. Heli tidak berani terbang, karena sudah berbahaya," tegasnya.

Sejauh ini hanya karhutla di kawasan Arjuno-Welirang yang menggunakan helikopter water bombing. Sedangkan pemadaman kebakaran hutan dilakukan secara manual. Ini karena Tahura Raden Soerjo Arjuno-Welirang mengajukan permohonan penggunaan helikopter.

Lebih lanjut ia menegaskan, luasan kebakaran hutan dan lahan di Jawa Timur terus bertambah. Sampai hari ini sudah ada 3.400 hektar lahan yang terbakar.

"Kalau luasannya itu kami belum bisa mendata-data secara rinci. Tapi info dari Perhutani maupun Tahura ada TNBTS ada ribuan hektar," ujar Satrio.

Sementara itu Kepala BPBD Provinsi Jawa Timur Subhan Wahyudiono menegaskan bahwa di kawasan gunung yang mengalami kebakaran hutan dan lahan sudah mengeluarkan rekomendasi untuk larangan mendaki. Yang mengeluarkan secara langsung dari kabupaten kota setempat.

Namun sejauh ini yang sudah mengeluarkan larangan mendaki seeprti di Gunung Ijen, di Semeru, Arjuno dan juga Welirang. Hal tersebut sebgai antisipasi keamanan bagi pendaki.

Khusus untuk penanganan kebakaran dengan udara melalui helikopter, dikatakan Subhan ada syaratnya. Pemerintah kabupaten kota yang memiliki wilayah harus membuat surat tanggap darurat bencana kebakaran.

"Jika sudah ada surat itu, maka kita akan buatkan surat pengajuan penggeseran heli lewat surat gubernur, jadi kami menyarankan kalau kabupaten kota sudah tidak bisa menangani secara manual maka buat SK tanggap darurat bencana kebakaran," kata Subhan.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved