Gojek Apresiasi Polres Pasuruan yang Tangkap Cepat Pelaku Pembegalan Mitra GoCar
Terkait dengan musibah yang dialami Mitra GoCar di Surabaya, Gojek mengapresiasi Polres Pasuruan yang bisa mengungkap dan menangkap pelaku
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA -Terkait dengan musibah yang dialami Mitra GoCar di Surabaya, Gojek mengapresiasi Polres Pasuruan yang bisa mengungkap dan menangkap dengan cepat pelaku pembegalan Rusdianto.
Alfianto Domy Aji, Head Regional Corporate Affairs Gojek wilayah Jatim, Bali & Nusra, mengatakan, hal itu menunjukkan kinerja aparat kepolisian yang profesional sehingga dapat mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku dengan cepat, kurang dari 24 jam.
Sebagaimana diketahui, mitra Gocar bernama Rusdianto ditemukan dalam kondisi tewas di Jalan Tol Pandaan-Malang di KM 74.200/B pada hari Rabu yang lalu setelah mendapatkan order di tanggal 21 Oktober yang lalu.
"Setelah mendapatkan kabar duka tersebut, tim Satgas Gojek bergerak cepat ke RS Bhayangkara beserta keluarga untuk melakukan pendampingan saat proses otopsi hingga pemberangkatan jenazah ke kampung halamannya di Ponorogo pada Rabu malam yang lalu," jelas Domy, Jumat (25/10/2019).
Lebih lanjut Domy mengungkapkan, "Duka cita kami yang mendalam atas kepergian Alm Rusdianto. Beliau wafat ketika sedang menjalankan tugas, oleh karena itu kami berdoa agar Almarhum dapat diterima di sisi-Nya serta keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan".
• Apresiasi Polisi Tangkap Pembunuh Driver Online Surabaya, PDOI Jatim Tuntut Pelaku Dihukum Berat
• Tergiur Untung Besar, Pemuda Pengembala Kambing Lamongan Nekat Edarkan Ribuan Pil Dobel L
• Putra Pramono Anung Dikabarkan Maju Pilkada Kediri, Konon Daftar Langsung ke DPP PDIP
Terkait dengan peristiwa tersebut, pihaknya menyebutkan Gojek terus memperkokoh Aspek Keamanan yang Berkelanjutan.
"Keamanan dan keselamatan mitra merupakan prioritas utama kami di Gojek. Dalam mewujudkan keamanan dan keselamatan, Gojek menjalankan tiga pilar inisiatif," jelas Domi.
Yaitu Pencegahan, yang berfokus pada tindakan meminimalisir risiko yang dilakukan secara berkelanjutan. Kedua, Perlindungam.
"Salah satu contohnya melalui penyediaan asuransi dan pengembangan fitur keamanan pada aplikasi," kata Domi.
Dan ketiga, penanganan yang sigap dan responsif. Melalui penyediaan unit darurat khusus yang siaga 24 jam.
Upaya pencegahan berfokus pada tindakan meminimalisir risiko yang dilakukan secara berkelanjutan. Upaya pencegahan, dilakukan sejak proses yang paling awal, yaitu rekrutmen mitra.
Di mana Gojek mewajibkan calon mitra driver untuk melengkapi dirinya dengan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian), serta menerapkan syarat minimal usia dan kondisi kendaraan yang layak saat pertama kali mendaftar.
Selanjutnya, Gojek juga senantiasa melakukan sosialisasi Kode Etik Mitra yang wajib ditaati oleh mitra driver Gojek untuk memastikan tersedianya ekosistem layanan yang aman untuk seluruh pihak.
Keterandalan mitra driver juga terus dijaga dan ditingkatkan dengan menjalankan berbagai program edukasi mencakup topik keselamatan berkendara, pengetahuan mengenai pertolongan pertama pada kecelakaan, termasuk pencegahan kekerasan seksual.
Dalam melakukan proses edukasi, Gojek didukung oleh mitra-mitra terbaik, pakar di bidangnya masing-masing. Seperti Rifat Drivers Lab, Hollaback! Jakarta, Palang Merah Indonesia serta Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Masih termasuk dalam pilar pencegahan, Gojek memperkenalkan fitur pengingat untuk beristirahat pada aplikasi mitra driver. Di mana mitra driver akan mendapat pemberitahuan setelah bekerja selama 8 atau 12 jam, untuk mencegah keletihan.