Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nahdlatul Ulama Pertanyakan Pencopotan Bendera NU oleh Oknum Pengembang di Driyorejo Gresik

Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Wringinanom Gresik menyayangkan pencopotan bendera NU di Jalan Raya Petiken, Driyorejo

Penulis: Sugiyono | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Istimewa
TERGELETAK - Bendera NU warga hijau tergeletak di tanah setelah pekerja mengambil pagar di Jalan Raya Petiken, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik Selasa (29/10/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Wringinanom Gresik menyayangkan pencopotan tiang bendera di pembatas perumahan Jalan Raya Petiken, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.

Sekreatris MWC NU Driyorejo Sholahuddin Al Ayyubi mengatakan, penurunan bendera di pagar jalan kawasan perumahan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dinilai meresahkan masyarakat khususnya warga NU.

Bendera NU tersebut dipasang di pagar sepanjang Jalan Raya Desa Petiken Kecamatan Driyorejo untuk memeriahkan hari Santri pada 22 Oktober 2019 kemarin.

Rencananya bendera itu akan terus terpasang hingga akhir bulan.

(Fraksi PKB di DPRD Jatim Ikuti Diklat Kader Penggerak Nahdlatul Ulama di Lirboyo Kediri)

Namun, belum selesai akhir bulan, pihak pengembang sudah melepas pagar. Alasannya, ada proyek dari pemerintah.

Akibatnya, para pekerja mencopot tiang bendera NU secara paksa. Bendera-bendera NU ukuran sekitar 50x60 sentimeter tergeletak tercecer di tepi jalan.

"Kita sangat menyayangkan pihak pekerja maupun pihak manajemen perumahan yang tidak menghormati bendera-bendera ormas," ucap Sholahuddin.

"Sehingga, pencopotan bendera tidak koordinasi dan digeletakan seperti barang tidak berguna," kata Sholahuddin, yang juga pengurus GP Ansor Kabupaten Gresik, Selasa (29/10/2019).

Pengurus MWC NU Driyorejo pun berharap pihak pengembang menjelaskan maksud dan mekanisme sebenarnya pencopotan bendera-bendera NU.

(Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Buka Alih Jenjang Prodi S1 Gizi Mulai Tahun Akademik 2019/2020)

Sehingga, masyarakat tidak resah dan pengembang untuk segera meminta maaf.

"Kita ingin pokok masalah ini jelas, sehingga masyarakat kembali tenang," katanya.

Adapun Nur Musyaffak, pengurus MWC NU Driyorejo, sekaligus Pengurus PC GP Ansor Kabupaten Gresik, mengatakan perbuatan pencopotan Bendera ormas NU, sangat melecehkan martabat organisasi.

"Kita ingin ada kejelasan dari semua pihak, sehingga tidak terjadi masalah dikemudian hari," kata Musyaffak.

Reporter: Surya/Sugiyono.

(Dengar Nahdlatul Ulama Dapat Kursi Menteri, PP Ansor: Selama ini NU Sudah Berjuang)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved