Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Saat Soeharto Diganggu Demo Anarkis di Jerman, Ajudan Siaga Pistol Sudah di Tangan, Lihat Endingnya

Ada sebuah momen saat Soeharto nyaris kehilangan nyawanya saat terjebak di kerumunan anarkis di negara sebelah. Simak ceritanya!

Penulis: Ignatia | Editor: Januar
KOMPAS/JB SURATNO
Presiden Soeharto. Gambar diambil pada 15 Januari 1998. 

"Ternyata mereka adalah demonstran yang menyamar sebagai kerumunan,"ungkap Sjafrie.

Mereka selanjutnya bertindak mulai anarkis.

Soeharto dan anak-anak
Soeharto dan anak-anak (Tribun Medan)

Tak hanya mengacungkan poster, mereka juga mulai ada yang melempar telur, kertas, hingga mengibarkan bendera Fretilin.

"Pak, ini ada yang mengganggu,"kata Sjafrie.

Namun, Soeharto meresponnya tenang.

"Jalan saja terus,"kata Sjafrie sambil menirukan ucapan Soeharto.

Saat didemo para demonstran, Soeharto rupanya hanya dikawal oleh tiga pengawal resmi.

Sjafrie sendiri mengaku sudah bersiap mengambil tindakan taktis.

Kolase Soeharto dan Sjafrie Sjamsoeddin
Kolase Soeharto dan Sjafrie Sjamsoeddin (Tribunnews/ Warta Kota)

"Kalau tangan saya sampai mereka sentuh, senjata saya harus digunakan,"kata Sjafrie.

Oleh karena itu, tangan kiri Sjafrie pun berusaha memberi batas.

Sedangkan, tangan kanannya sudah berada di sarung pistol.

Beruntung, saat itu dia mendapatkan bantuan dari para wartawan Indonesia yang meliput agenda Soeharto.

"Mereka ikut jadi bumper dan pembuka jalan sehingga lemparan benda-benda itu tidak sampai menjangkau Presiden, dan Ibu Negara yang hanya kami lindungi dengan payung beserta rombongannya," tandas Sjafrie. (TribunJatim.com./Januar)

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved