Info Gadget
Pertemukan Desainer dan Penjahit, Kementerian Perindustrian Rancang Platform Digital 'Clothing Line'
Kementerian Perindustrian menyiapkan platform digital bertajuk 'clothing line' untuk mempertemukan penjahit dan designer.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Kementerian Perindustrian menyiapkan platform digital bertajuk 'clothing line' untuk mempertemukan penjahit dan desainer.
Kepala seksi pemberdayaan industri subdirektorat IKM Sandang dan kulit, direktorat IKM Kimia, sandang, kerajinan dan industri aneka, Siti Nurkomariyah mengungkapkan Jawa Timur mempunyai banyak desainer.
Namun, terkadang para desainer tersebut kesulitan dalam mencari penjahit yang tepat.
"Kita coba pertemukan mereka, link and matchkan," ucap Siti Nurkomariyah saat membuka penyelenggaraan kegiatan Bimbingan dan Sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi IKM Pakaian Jadi di Kota Surabaya, di Balai Diklat Industri Surabaya di Jalan Gayung Kebonsari Dalam No. 12 Kota Surabaya, Senin (4/11/2019).
• Nelayan Jatim Makin Sejahtera, Nilai Tukar Nelayan di Awal Oktober 2019 Naik, Simak Penjelasan BPS
Para penjahit yang sudah dilatih akan ditawarkan menjadi member dari 'clothing line' ini.
Siti Nurkomariyah mengungkapkan, dalam waktu dekat Kementerian Perindustrian akan menggelar kompetisi bagi start up muda di bidang digital untuk mendesain aplikasi tersebut.
"Pemenangnya kita umumkan bulan Desember. Setelah itu kita implementasikan selama satu bulan masa percobaan. Rencananya tahun depan diluncurkan sembari nanti ada hal-hal yang perlu disempurnakan," ucap Siti Nurkomariyah.
Platform digital bertajuk 'clothing line' ini mewadahi 500 penjahit dari provinsi dan kabupaten atau kota yang telah mengikuti Sertifikasi SKKNI dari Kementerian Perindustrian.
Oleh karena itu, jika ada desainer yang ingin mencari penjahit yang sudah tersertifikasi, cukup membuka aplikasi tersebut.
"Kalau yang sudah kita lakukan (sertifikasi) dari Jawa Barat, itu sudah 165. Kemudian sekarang DKI Jakarta dan jabodetabek ada 100, Ada Jogja 60 dan di Jawa Timur 50," ucapnya.
• Masalah Stadion GBT Terkunci, Fraksi PDIP DPRD Surabaya Sebut Pernyataan Fraksi Golkar Berlebihan