Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Industri Manufaktur di Jawa Timur Mengalami Kontraksi, Ada Angka Negatif, 5 Komoditas Jadi Penyebab!

Pertumbuhan industri manufaktur (mikro dan makro) di Jawa Timur mengalami dinamika yang fluktuatif sepanjang 2019.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Elma Gloria Stevani
Shutterstock
Ilustrasi Industri Manufaktur 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Perananan industri manufaktur tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. 

Sektor manufaktur ini menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat mengingat banyaknya hasil produksi yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.

Kontribusi sektor manufaktur ini juga penting dalam meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB).

Pertumbuhan industri manufaktur (mikro dan makro) di Jawa Timur mengalami dinamika yang fluktuatif sepanjang 2019.

Dispendukcapil Surabaya Sosialisasikan Aplikasi Puntadewa, Gandeng Kampus Hingga Pemilik Apartemen

Berdasarkan data yang dihimpun TribunJatim.com dari Badan Pusat Statistik Jawa Timur (BPS Jatim), industri manufaktur mikro dan makro mengalami pertumbuhan yang berkebalikan.

Tercatat pada quartal III tahun 2019, industri manufaktur mikro dan kecil mengalami kontraksi, sehingga muncul angka negatif sebesar -2,36 persen dibanding quartal sebelumnya.

Meskipun mengalami kontraksi negatif, pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil di Jawa Timur selama tahun 2019 ini meningkat dibanding tahun 2018 (dalam periode yang sama).

"Industri manufaktur sektor mikro dan kecil selama quartal III ini mencatatkan pertumbuhan negatif sampai 2 persen lebih. Penyebabnya karena ada komponen industri yang menurun," kata Teguh Pramono, Kepala Badan Pusat Statistik Jawa Timur saat dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (5/11/2019).

Teguh Pramono menyebutl lima komponen meliputi industri kayu, pakaian jadi, industri kulit, furniture, dan industri makanan.

Tak sejalan dengan catatan pertumbuhan negatif industri manufaktur mikro dan kecil, industri dalam lingkup yang lebih besar justru mencatatkan hasil positif.

Kontribusi sektor manufaktur sedang dan makro selama quartal III 2019 mencapai angka 7,21 persen lebih tinggi dari quartal II.

Atap 4 Kelas di SDN Gentong Kota Pasuruan Ambruk, Telan 2 Korban Jiwa, Polda Jatim Kirim Tim Labfor

Teguh Pramono menjelaskan, meskipun terjadi kontraksi sektor manufaktur mikro-kecil, tidak membuat kontribusi industri manufaktur di Jatim terhadap PBD menjadi negatif.

"Kalau dilihat secara keseluruhan, sektor manufaktur di Jawa Timur selama periode III 2019 bertumbuh 6,67 persen dibanding periode II. Catatan itu juga menunjukkan kalau manufaktur tahun 2019 pertumbuhannya lebih besar 5,27 persen dari 2018 lalu," jelas Teguh Pramono.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved