Jembatan Gantung Joyoboyo Dibangun, Biar Gak Macet Pemkot Bakal Bangun Jembatan di Pulo Wonokromo
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kini tengah dalam proses membangun Jembatan Gantung Joyoboyo.
Penulis: Delya Octovie | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kini tengah dalam proses membangun Jembatan Gantung Joyoboyo.
Jembatan gantung yang melahap dana sebesar Rp 65 Miliar ini akan digunakan sebagai penghubung Frontage Wonokromo menuju Joyoboyo.
"Selain jembatan itu, nanti akan dibangun taman, air mancur, dan jogging track. Yang jelas, tujuannya menambah ruas jalan," kata Kepala Bidang Perencanaan dan Pengawasan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (DPUBMP) Kota Surabaya, Ridho Nur Wahab, Rabu (6/11/2019).
Sebagai pendukung dibangunnya Jembatan Gantung Joyoboyo, Pemerintah Kota Surabaya juga akan membangun jembatan yang menghubungkan Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis, dengan Jalan Pulo Wonokromo.
• HUT ke-74 Korps Brimob Polri, Satbrimob Polda Jatim Napak Tilas Kepahlawanan AP III Katjoeng Permadi
Proyek tersebut kini dalam tahap Detail Engineering Design (DED) dari DPUBMP.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan pembangunan jembatan diperlukan demi memecah kemacetan di daerah tersebut.
"Kelurahan Gunung Sari yang sebelah pasar ikan hias itu nanti dibangun jembatan. Untuk memecah kemacetan ke arah Karah dibuatkan jembatan satu lagi nanti posisinya ketemu di Jalan Pulo Wonokromo," katanya.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, pembangunan jembatan memang dibutuhkan karena daerah tersebut macet terutama pada jam-jam kritis seperti pagi dan sore.
Jembatan juga dibutuhkan supaya tidak terjadi kemacetan bottle neck di Jembatan Lama Wonokromo.
"Ya kan terusan dari Frontage Ahmad Yani, Raya Wonokromo, terus Jembatan Joyoboyo. Supaya tidak bottle neck di Jembatan Lama Wonokromo," jelasnya.
Pengerjaan jembatan akan dikerjakan selama 2020, dan dibuka setelah Jembatan Joyoboyo yang selesai dibangun akhir 2020, difungsikan.
• Kabur Dari Kewajiban, Kejaksaan Buru Pengelola Gedung Ramayana Malang di Jakarta, Alamatnya Palsu?
Selain pembangunan Jembatan Pulo Wonokromo dan Joyoboyo, ada beberapa proyek lain yang menjadi fokus DPUBMP 2020, yakni pembangunan box culvert diversi Gunungsari, Jembatan Ngagel, dan Jembatan Undaan Wetan-Undaan Kulon, membangun pedestrian di 18 lokasi, pembangunan rumah pompa pada 2 lokasi, pengadaan pemasangan pompa air pada 7 lokasi serta pengadaan alat berat.
“Itu semuanya berada di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan. Tahun depan, anggaran mereka mencapai Rp 1,2 triliun,” kata Eri Cahyadi.