Revitalisasi Pasar Besar Kota Malang Tak Jelas, Manajemen Matahari Departemen Store akan Dipanggil
Komisi B DPRD Kota Malang langsung melakukan hearing dengan sejumlah OPD pasca melakukan sidak di Pasar Besar pada Rabu kemarin.
Penulis: Rifki Edgar | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Meksi demikian, anggaran yang diperuntukkan untuk membangun Pasar Besar tidak ada dalam APBD di tahun 2020.
Arief mencoba fokus menyiapkan anggaran untuk merelokasi pedagang ke tempat baru sudah ada.
Anggaran itu senilai Rp 4 Milliar yang diambil dari APBD tahun 2020.
"Untuk tempat relokasinya di mana itu masih belum. Tapi yang terpenting kasus ini diselesaikan dulu. Secepatnya kalau bisa," terangnya.
Pada kesempatan itu pula, Arief menyampaikan, Perjanjian Kerjasama (PKS) jangan dijadikan alasan untuk menghambat pembenahan di Pasar Besar.
Dia meminta kepada Pemkot Malang untuk menata kembali PKS-nya sebelum dilakukan pembenahan.
(Pemkot Surabaya Menanti Penyewa Baru Gedung Hi-Tech Mall, 100 Pedagang Terlanjur Pergi)
Meski demikian, dewan pun juga memahami, jika Matahari nantinya akan keberatan jika Pasar Besar ini akan direnovasi total.
"Mereka (Matahari) maunya memang rekondisi aja. Kami memahami kalau hari ini Matahari dirugikan karena mereka terdampak. Kemungkinan kalau rekondisi tidak sampai Rp 100 Miliar," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Wahyu Setianto menyampaikan, bahwa pembangunan Pasar Besar akan menunggu hasil dari ITS.
Dia pun menampik, bahwa pembangunan Pasar Besar bisa langsung dilakukan hanya dengan hasil yang dilakukan oleh UB.
"Ini sudah ada kesepakatan, apapun hasilnya dari ITS akan kita pakai. Nanti hasilnya seperti apa seperti struktur bangunan yang harus dikuatkan atau apa, tapi nanti tetap mereka yang mendanai," pungkasnya.
Reporter: Surya/Rifky Edgar
(Dewan Minta Kejelasan Pemkot Malang Soal Nasib Pembangunan Pasar Besar)