Kader PKS Jatim Pindah ke Partai Gelora, Ketua DPW Sebut Bukan Ancaman: 'Biasa Saja, Kita Jalani'
Ketua DPW PKS Jatim menanggapi soal beberapa kadernya yang pindah ke Partai Gelora. Dirinya menyebut hal itu biasa saja di dunia politik
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tepat di Hari Pahlawan 10 November 2019, Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) mengumumkan kelahirannya di Kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Partai yang diusung oleh Fahri Hamzah dan Anis Matta ini dibentuk karena aspirasi dari para anggota Ormas Garbi.
Kebanyakan anggota dari Partai Gelora ini adalah mantan anggota dari PKS.
Di Jawa Timur sendiri sebanyak 5-10 persen dari jumlah kader PKS se Jawa Timur, keluar dan pindah ke Partai Gelora.
• Persoalan Salam Lintas Agama, PWNU Jatim Keluarkan Bahtsul Masail, Salam Sebagai Pesan Kedamaian
Wakil Ketua DPW PKS Jawa Timur, Suhartono mengungkapkan adanya partai baru yang berasal dari pecahan partai lain adalah hal yang biasa.
"Di dunia politik sudah biasa, dari dulu hampir semua partai politik sudah pernah (pecah) dan itu wajar dalam proses politik," ucap Suhartono, Selasa (12/11/2019).
Suhartono pun mengungkapkan adanya Partai Gelora bukanlah suatu ancaman bagi PKS dalam pemilu mendatang.
"Kita berkompetisi, fastabiqul Khoirot (berlomba-lomba dalam kebaikan) untuk menarik suara rakyat. Dalam dunia politik itu biasa saja, kita jalani," lanjutnya.
• Penentuan Ketua Umum DPW PKS Jatim Definitif, Rakornas Disebut Jadi Momentum Paling Memungkinkan
Namun begitu, Suhartono menjelaskan melihat dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, induk dari partai tetap akan bertahan.
Sedangkan partai pecahannya, ada yang sukses tapi banyak juga yang gagal dalam pertarungan politik.
"Kita berlomba saja. Untuk ceruk, yang namanya partai pasti punya ceruk. Selama ini PKS dikenal sebagai ceruk umat islam yang modern dan perkotaan," ucap Hartono.
• Golkar Ancam Interpelasi Wali Kota Tri Rismaharini, Ketua DPRD Surabaya: Dahulukan Musyawarah
Namun saat ini, PKS sedang mengembangkan diri untuk menjadi partai seluruh umat Islam dan bangsa Indonesia.
"Di NTT dan Indonesia timur pengurus kita banyak yang non muslim dan bahkan menjadi anggota dewan juga banyak. Jadi kita terbuka," ucap pria asal Mojokerto ini.
Lebih lanjut, Suhartono menjelaskan silaturahmi dengan anggota Partai Gelora Jawa Timur tetap terjalin.
"Kalau dulu pernah bersama dan sekarang menjadi kompetitor kalau ada rasa kurang enak ya biasa. Termasuk dengan partai lain setelah bertempur di Pemilu kita bertemu di DPRD. Hal yang lumrah di dunia politik," pungkasnya.
• Selain PKB, PKS Bakal Lakukan Pergantian Antar Waktu di DPRD Jatim, Berikut Figur Penggantinya