Bangun Komunikasi dengan Partai Lain, Gelora Jatim Ancang-ancang Koalisi di Pilkada Serentak 2020
Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia bersiap menghadapi event Pemilu terdekat, yakni Pilkada Serentak 2020.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia bersiap menghadapi event Pemilu terdekat, yakni Pilkada Serentak 2020.
Rencananya, pihaknya akan membangun komunikasi dengan partai lain untuk membicarakan peluang koalisi dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora, Hamy Wahjunianto, menerangkan, di dalam komunikasi politik antarparpol tersebut, akan ada dua pembicaraan.
Pertama, akan memperkenalkan Gelora sebagai partai baru.
Kedua, pihaknya membuka kemungkinan untuk berkoalisi di Pilkada 19 daerah se-Jawa Timur.
• Kawal Penetapan Kenaikan UMK Jawa Timur 2020, Serikat Pekerja Bakal Turun ke Jalan Awal Pekan Ini
• Ditunjuk sebagai Ketum PKS Jatim, Irwan Setiawan Targetkan 40-60 Persen Kemenangan di Pilkada 2020
”Sebagai partai baru, kami akan silaturahmi dengan partai lain untuk membicarakan berbagai isu terkini,” kata Hamy Wahjunianto ketika dikonfirmasi di Surabaya, Minggu (17/11/2019).
Terkait Pilkada, pihaknya menyebut terbuka kemungkinan untuk mencalonkan kader internalnya.
Apabila ada kader yang dinilai berpotensi, pihaknya akan menawarkan ke partai lain.
”Kami akan melihat potensi kader dari Partai Gelora untuk diusung menjadi calon bupati dan wali kota dalam Pilkada Serentak tahun depan. Kalau ada kader Partai Gelora yang diminati oleh partai lain yang memiliki kursi di parlemen, kami persilahkan maju,” kata Hamy Wahjunianto yang juga mantan Anggota DPRD Jawa Timur ini.
Namun, apabila pada komunikasi nantinya tak menemukan jalan tengah, pihaknya siap untuk mendukung calon yang merupakan kader partai lain.
Apalagi, sebagai partai baru, pihaknya belum memiliki kursi DPRD sehingga tak memenuhi syarat pencalonan.
• PKS Jatim Buka Pintu untuk Kader Baru, Pastikan Tak Ada Hubungannya dengan Kelahiran Partai Gelora
• Kader PKS Jatim Pindah ke Partai Gelora, Ketua DPW Sebut Bukan Ancaman: Biasa Saja, Kita Jalani
”Sebagai partai baru, kami tak bisa mengusung. Sekalipun nantinya kami telah berbadan hukum, kami hanya bisa mendukung. Sebab, kami tak memiliki kursi DPRD,” ujar pria yang sebelumnya berada di Komisi D DPRD Jawa Timur ini.
Menurut mantan Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur ini, Partai Gelora tetap akan bersikap proaktif dalam gelaran Pilkada 2020 mendatang. Di antaranya, dengan membantu pemenangan calon yang direkomendasikan oleh partai.
”Setelah proses (persayaratan) pencalonan (di KPU) selesai, yang paling diperlukan oleh kandidat adalah suara untuk bisa menang. Di situ, seluruh kader dan jaringan Partai Gelora akan terlibat dalam pemenangan calon yang ditentukan,” tegasnya.
”Baik yang diusung di Pilkada merupakan kader internal Partai Gelora, ataupun bukan, seluruh elemen partai akan aktif terlibat dalam pesta demokrasi,” pungkasnya.
• Anis Matta dan Fahri Hamzah Susun Partai Gelora, Ini Deretan Mantan PKS yang Ikut Gabung
• Politisi PDI Perjuangan Daftar Maju Pilkada Surabaya 2020 Lewat Partai Gerindra