Besaran Gaji Ahok per Bulan Jika Benar Jadi Bos Pertamina, Bisa Capai Puluhan Miliar
Gaji Ahok per bulan jika benar jadi bos Pertamina, bisa capai puluhan miliar!
Gaji Ahok per bulan jika benar jadi bos Pertamina, bisa capai puluhan miliar!
TRIBUNJATIM.COM - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dikabarkan jadi pejabat di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Hal tersebut berawal dari pertemuan antara Menteri BUMN Erick Thohir dengan Ahok pada Rabu (13/11/2019).
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Erick Thohir mengungkapkan alasannya memilih Ahok menjadi bos satu di antara jajaran BUMN.
• Nama Ahok & Antasari Azhar Muncul Jadi Calon Dewan Pengawas, Jokowi Minta Warga Percaya Pilihannya
Erick Thohir menyebut, Ahok merupakan sosok pendobrak yang dibutuhkan BUMN.
"BUMN dengan 142 perusahaan kita butuh figure yang bisa jadi pendobrak. Enggak mungkin 142 perusahaan dipegang 1 orang. Kita harapkan ada perwakilan-perwakilan yang memang punya track record pendobrak," kata Erick Thohir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
• Potret Dewi Natalia Si Mbak Monica di Tukang Ojek Pengkolan, Ternyata Blasteran Turki-Sukoharjo!
Erick Thohir juga menilai Ahok sebagai sosok yang konsisten dan memiliki rekam jejak yang baik.
"Yaitu satu, bagaimana menekan daripada energi. Juga bersama membuka lapangan kerja dengan cara ber-partner," kata Erick Thohir.
• Sinopsis Silsila Episode Terakhir Minggu, 17 November 2019, di ANTV, Rohan dan Mishti Bersatu!
Saat ditanya apakah Ahok akan memimpin BUMN yang bergerak di sektor energi, Erick Thohir enggan menjelaskan secara detail.
Dirinya juga enggan menjawab apakah Ahok akan mengisi posisi direksi atau komisaris.
"Belum tahu, nanti kita lihat," ucapnya.
• Download Lagu MP3 Bullet To The Heart Jackson Wang, Dilengkapi Lirik & Terjemahan Bahasa Indonesia
Erick Thohir mengatakan, kejelasan mengenai posisi Ahok di BUMN akan diketahui pada awal Desember 2019 mendatang.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut, Ahok bisa menjadi komisaris ataupun direksi di perusahaan BUMN.
Menurut Jokowi, semuanya masih tergantung pada proses seleksi yang tengah dilakukan.
"Bisa 2-2-nya. Ini pakai proses seleksi. Masih dalam proses," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (14/11/2019), seperti dikutip dari Kompas.com.