Mengenal Komunitas Kamar Merasa, Si Teman Curhat dan 'Self Healing' seperti Dalam Kamar Sendiri
Tak semua orang bisa mengeluarkan unek-uneknya. Menjadi teman curhat (curahan hati), itulah yang ditawarkan komunitas Kamar Merasa.
Penulis: Bella Ayu Kurnia Putri | Editor: Arie Noer Rachmawati
Tak semua orang bisa mengeluarkan unek-uneknya. Menjadi teman curhat (curahan hati), itulah yang ditawarkan komunitas Kamar Merasa.
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Tak semua orang bisa mengeluarkan unek-uneknya.
Permasalahan yang mendera, kadang sulit diungkapkan ke orang lain.
Padahal, dengan cukup bercerita, seseorang menjadi pendengar, hal-hal yang menjadi beban berubah lebih ringan.
Menjadi teman curhat (curahan hati), itulah yang ditawarkan komunitas Kamar Merasa.
• BPJS Kesehatan Disomasi Komunitas dan Para Pemerhati ODGJ, Semua Bermula dari Potret Joker
Komunitas Kamar Merasa merupakan wadah curhat dan self healing bersama yang didirikan di Kota Malang.
Penggagas komunitas tersebut adalah Hafizah Widya, mahasiswa jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang.
“Saya dan mantan (pacar) dulu itu awalnya punya komunitas namanya komunitas hegemoni literasi, itu punya banyak program, program literasi, program kesehatan mental, terus karena sesuatu hal kita sudah kan. Tapi ini tetap jalan karena aku yang pegang, karena kemudian ini tidak di bawah apapun ya akhirnya kita berdiri sendiri terus terciptalah Kamar Merasa ini,” cerita Hafizah.
Pemilihan nama Kamar Merasa juga mempunyai filosofi tersendiri yaitu agar ketika anggotanya bercerita, mereka seperti merasa di lingkungan kamarnya sendiri, jadi mereka bisa bebas bercerita.
• Mengintip Bioskop Imut, Tempat Nonton Film Mini Nan Private di Kota Malang, Harga Tiket Murah Meriah
“Aku ingin menciptakan lingkungan seperti di kamar sendiri, jadi di sini kita tidak bikin ruang terapi tapi cuma buat ruang nyaman-nyaman saja,” terang Hafizah.
Hafizah memilih menggagas Kamar Merasa karena ia tidak bisa diam melihat orang lain yang mungkin kelihatannya baik-baik saja, tapi sebenarnya mereka mempunyai masalah.
“Jadi memang saya memiliki kepedulian untuk teman-teman Yang tidak memiliki ruang diluar, saya juga tidak bisa diam ngelihat temen-temen itu diam aja padahal mereka sedang tidak baik-baik saja, yaa minimal saya bisa berbuat baik,” katanya.
Selain karena mempunyai kepedulian terhadap orang di sekitarnya, ujar Hafizah, Kamar Merasa terinspirasi dari Kelas Melamun yang ada di Jakarta.
• Setahun Direncanakan, Riliv Luncurkan Fitur Hening, Layanan Meditasi Online Pertama di Indonesia
“Terinspirasi dari Kelas Melamun, dari Jakarta. Mereka sudah besar sih di Jakarta, kalau di kelas melamun itu mereka disuruh melamun terus nanti mereka akan cerita sampai lega,” paparnya.
Hafizah juga berharap dengan adanya komunitas kamar merasa ini, ia bisa membantu banyak orang dan menimbulkan kesadaran sosial di Masyarakat.