FAKTA BARU Industri Tahu di Desa Tropodo Sidoarjo, Pakai Bahan Bakar Plastik Sudah Hampir 20 Tahun
Fakta baru industri tahu di Desa Tropodo Sidoarjo rupanya menggunakan bahan bakar plastik sudah hampir 20 tahun.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Arie Noer Rachmawati
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Sampah plastik tidak hanya digunakan untuk memanaskan tungku kedelai saja namun juga dipakai untuk menggoreng tahu.
Hal itu didapati oleh TribunJatim.com bersama Kepala Dusun Klagen, Arifin saat mendatangi industri tahu di wilayah Dusun Klagen, Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Sidoarjo.
Nampak sampah plastik yang sudah berbentuk cacahan berukuran kecil itu dimasukkan ke tempat pembakaran yang di atasnya telah diletakkan wajan berukuran cukup besar dan minyak goreng.
• Plastik Jadi Bahan Bakar, Pabrik Tahu di Tropodo Sidoarjo Disoroti Media Asing Soal Racun Mengerikan
Setelah minyak dirasa cukup panas, tahu mentah itu lantas dimasukkan ke wajan.
Seorang pegawai bagian penggorengan tahu, Iyah mengatakan sampah akan dimasukkan kembali ke tungku pembakaran bila apinya terlihat mengecil.
"Sampah plastik ini digunakan untuk menjaga agar apinya tetap membara. Jadi kalau api sudah terlihat mulai mengecil, saya masukkan sampah plastik yang baru," ujarnya kepada TribunJatim.com, Rabu (20/11/2019).
• Peternak Ayam Petelur Jatim Berharap Hasil Penelitian Telur Tropodo Tak Pengaruhi Omset Penjualan
Ia menjelaskan banyak kelebihan yang diperoleh ketika menggoreng tahu memakai sampah plastik.
"Salah satunya cepat mudah terbakar dan tidak perlu menunggu lama untuk menghasilkan api pembakaran. Selain itu api yang dihasilkan lebih besar daripada memakai kayu bakar," jelasnya.
Dirinya mengaku ia bekerja menggoreng tahu memakai sampah plastik sudah hampir 20 tahun.
"Saya lupa kapan tepatnya saya mulai bekerja di pabrik tahu ini. Tapi seingat saya, awal bekerja di sini sudah memakai sampah plastik untuk menggoreng tahu," jujurnya.
Nantinya tahu yang telah matang itu akan dijual ke pasar yang ada di wilayah tersebut.
• Gunakan Sampah Impor, Produk Tahu dari Desa Tropodo Krian Akan Diuji Laboratorium Dinkes Sidoarjo
Sementara itu, saat TribunJatim.com melihat lokasi penggorengan tampak jauh dari kata steril.
Pasalnya sampah plastik yang digunakan sebagai bahan bakar dan tempat penggorengan tahu letaknya sangat berdekatan.
Selain itu tahu yang telah matang dan selesai digoreng ini diletakkan begitu saja di sebuah nampan terbuat dari anyaman bambu berukuran cukup besar.
Tempat nampan tahu yang telah matang ini juga sangat dekat dengan sampah plastik tersebut.
• Bahan Bakar Plastik Pabrik Tahu Tropodo Bakal Dikonversi, Khofifah Minta Diskon LPG ke Pertamina