Pengelolaan Susu Kambing Etawa Trenggalek Dapat Kucuran Dana Rp 1,29 M dari Kemendes PDTT
Pengelolaan susu kambing etawa di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek mendapat perhatian dari Kementerian Desa, PDTT
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Pengelolaan susu kambing etawa di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Trenggalek mendapat perhatian dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Desa itu menerima bantuan Rp 1,290 miliar untuk pengembangan inovasi pengelolaan susu kambing etawa.
Susu kambing etawa merupakan produk unggulan Desa Suruh. Hampir seluruh warga punya kambing produktif yang menghasilkan susu.
Bahkan, salah satu warga telah memproduksi beberapa olahan susu kambing etawa yang jadi embrio inovasi tersebut.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersyukur atas dana bantuan yang didapat dari kementerian untuk warga desa di daerah yang ia pimpin.
“Saya lihat bantuan dari Kemendes ini polanya efektif karena kemitraan, lalu banyak masyarakat yang terlibat,” kata pria yang akrab disapa Mas Ipin itu kepada Tribunjatim.com, Kamis (20/11/2019).
Dengan dana bantuan itu, ia berharap Desa Suruh bisa berkembang bukan hanya sebagai desa produksi susu. Tapi juga desa wisata. Soalnya, kata Mas Ipin, tak semua tempat menjadi tempat budidaya susu kambing etawa secara massal.
• Wanita Pemohon Ganti Kelamin Cabut Permohonan di PN Surabaya, Ada 1 Hal Harus Diperbaiki pada Berkas
• UPDATE UMK Jatim 2020, Surabaya Tertinggi, Daerah Lain Ada yang di Bawah Rp 2 Juta, Cek Daftarnya
• Tujuh Perwira di Polres Malang Kota Dimutasi Sekaligus, Ada yang Dipindah ke Pasuruan & Surabaya
“Ke depannya, Trenggalek harus punya kampung itu, yang di sana, pengelolaan dari hulu ke hilir dilakukan,” tambahnya kepada Tribunjatim.com.
Bantuan dari Kemendes PDTT itu merupakan program trailer inkubasi inovasi desa untuk mengembangan ekonimi lokal.
Dana bantuan itu akan digunakan antara lain untuk membangun gedung pengelolaan susu, pengadaan peralatan penjunjang, pembangunan kadang komunal, pelatihan, dan pengadaan kendaraan operasional.
Kepala Desa Suruh Gunawan berharap, program itu akan mengangkat ekonomi masyarakat desa. Soalnya, hampir seluruh rumah di Suruh memelihara kamping etawa.
Dalam program itu, ada kemitraan antara petani, peternak, dan pelaku ekonomi lokal. Ia yakin, hal itu bisa menambah semangat bagi warga untuk mengembangkan produksi susu kambing etawa.
“Susu-susu kambing ini nantinya diolah menjadi minuman segar, susu bubuk, es krim, stik, permen, dan lainnya,” imbuh Gunawan.
Selama ini, pengelolaan yang dilakukan masih tradisional. Ia berharap, bantuan dari program itu bisa mengangkat ekonomi masyarakat Desa Suruh.
“Dan (rencananya) penggunaan dana desa tidak hanya untuk kegiatan fisik saja, melainkan juga untuk pemberdayaan masyarakat,” ujarnya. (aflahulabidin/Tribunjatim.com)