Menteri Desa PDTT Minta Pemerintah Beri Solusi Pabrik Tahu Tropodo, 'Jangan Korbankan Pengusaha'

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Permasalahan penggunaan limbah sampah plastik dalam industri tahu di Desa Tropodo, Sidoarjo membuat Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) angkat bicara.

Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan masalah mengurangi limbah sampah plastik atau mengubah agar pengrajin tahu tidak memakai limbah plastik itu merupakan tanggung jawab pemerintah.

"Dan pemerintah tidak boleh diam. Pemerintah dan semua pihak baik Pemkab Sidoarjo dan Pemprov Jatim harus ikut proaktif untuk menyelesaikan permasalahan ini," ujarnya kepada TribunJatim.com saat ditemui di sela acara peresmian Agrowisata Belimbing di Desa Watesari, Kecamatan Balongbendo, Sabtu (23/11/2019).

• FAKTA BARU Industri Tahu di Desa Tropodo Sidoarjo, Pakai Bahan Bakar Plastik Sudah Hampir 20 Tahun

Ia menjelaskan dirinya bersama wakil ketua DPRD Jatim Anik Maslachah beberapa hari yang lalu telah datang meninjau lokasi industri tahu Desa Tropodo.

"Dari hasil kunjungan tersebut langsung kita lakukan langkah konkret yaitu menemui Menteri Perindustrian. Kita bahas bersama beberapa solusi yang sudah pernah disimulasikan di desa tersebut tapi belum ada tindak lanjutnya. Kita akan tindak lanjuti apa yang sudah dirancang dan pernah dibicarakan sebelumnya itu agar dapat segera terwujud," jelasnya.

• Warga Sekitar Pabrik Tahu Desa Tropodo Krian Sidoarjo Diduga Alami Infeksi Saluran Pernafasan

Dirinya juga menegaskan pemerintah boleh saja melarang penggunaan limbah sampah plastik di industri tahu Desa Tropodo.

"Tapi sebelum larangan itu diterapkan harus ada solusi yang diberikan kepada para pengrajin tahu. Selama tidak ada solusi jangan diterapkan. Intinya jangan sampai mengorbankan para pengrajin tahu," tandasnya.

• Plastik Jadi Bahan Bakar, Pabrik Tahu di Tropodo Sidoarjo Disoroti Media Asing Soal Racun Mengerikan