Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Dirjen PAS Lakukan Supervisi Persiapan Rehabilitasi Pengguna Narkotika

Direktorat Perawatan, Kesehatan dan Rehabilitasi Dirjen Pemasyarakatan A. Yuspahruddin melakukan kunjungan ke Provinsi Jatim pada 20-21 November 2019.

Penulis: Samsul Arifin | Editor: Elma Gloria Stevani
ISTIMEWA
Sebanyak 492 warga binaan telah dilakukan skrining. Dengan kriteria ringan sebanyak 136 warga binaan dan kriteria sedang/ berat sebanyak 326 orang. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Direktorat Perawatan, Kesehatan dan Rehabilitasi Dirjen Pemasyarakatan A. Yuspahruddin melakukan kunjungan ke Provinsi Jawa Timur pada 20-21 November 2019.

Kunjungan yang dilakukan lalu Direktorat Perawatan, Kesehatan dan Rehabilitasi Dirjen Pemasyarakatan A. Yuspahruddin diisi dengan berbagai kegiatan strategis.

Adapun kegiatan strategis itu adalah memperkuat jejaring kolaborasi penanganan penyakit Tuberculosis (TB) dan HIV-AIDS dan melakukan supervisi persiapan rehabilitasi pengguna narkotika untuk tahun 2020 di dua lapas di Jawa Timur.

Kegiatan pertama menerapkan konsep Forum Grup Discussion (FGD) yang bertempat di Hotel Swiss Belinn, pada 20 November 2019

Forum Grup Discussion (FGD) dibuka langsung oleh A. Yuspahruddin dan membahas soal kebijakan perawatan kesehatan dan pengendalian penyakit menular. 

Menpora Malaysia Sebut Video Pengeroyokan Suporter Indonesia Hoaks, Ini Komentar Johnny G Plate

Kegiatan ini melibatkan para stakeholder terkait seperti Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Dinas kesehatan Kota Surabaya, Dinas Kesehatan Kota Madiun, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.

Kegiatan tersebut juga menampilkan paparan pelaksanaan perawatan kesehatan bagi tahanan, anak dan narapidana.

Terlebih pada pencegahan dan pengendalian Tuberculosis (TB) dan HIV-AIDS di Lapas atau Rumah Tahanan. 

Paparan tersebut disampaikan oleh tenaga kesehatan di Lapas Kelas I Surabaya, Lapas Kelas I Madiun, Lapas Kelas IIA Sidoarjo, Rutan Kelas I Surabaya, Rutan Perempuan Kelas IIA Surabaya. 

Di pihak lain, Kasubdit Perawatan Kesehatan Dasar, Penyuluhan dan Evaluasi dan dr. Hetty Widiastuti, Kasi Perawatan Pencegahan Penyakit Menular membahas berbagai hal tentang kesehatan.

Adapun yang dibahas yaitu, belum ada satu pun pelayanan kesehatan di Lapas/Rumah Tahanan di Jawa Timur yang memiliki ijin klinik.

Oleh karena itu, wacana pembangunan rumah sakit pengampu Jawa Timur dibuat.

Rencananya rumah sakit tersebut bisa menampung kasus rujukan dari poliklinik di Lapas/Rumah Tahanan di Jawa Timur. 

Soal Pelatih Timnas Indonesia, Menpora Zainudin Amali Pasrah: Itu Kewenangan PSSI

Forum Grup Discussion (FGD) bisa dimanfaatkan pula sebagai media untuk koordinasi antar instansi.

Divisi Pemasyarakatan berupaya membangun komunikasi dengan pihak dinas kesehatan yang hadir untuk mempermudah mendapatkan obat-obatan untuk kasus Tuberculosis (TB) maupun reagen pemeriksaan HIV-AIDS yang selama sudah berjalan dgn baik.

Tidak hanya itu saja, diskusi tersebut juga disampaikan untuk lapas yang dianggap mampu dalam penanganan pasien tidak boleh menolak rujukan warga binaan yang sedang menderita penyakit tertentu.

Lapas harus mengusahakan agar warga binaan mendapatkan pengobatan yang lebih layak. 

Di hari selanjutnya, tim dirjenpas yang dipimpin A. Yuspahruddin melakukan supervisi di Lapas Kelas IIA Pamekasan dan Lapas Narkotika Kelas IIA Pamekasan. 

260 Desainer Muda se Indonesia Tampilkan Karyanya di Mojobatik Festival 2019 Mojokerto

Tim tersebut didampingi Kadiv Pemasyarakatan Pargiyono serta Plh Kabid pelayanan tahanan, kesehatan, rehabilitasi, pengelolaan basan baran, keamanan Alzuarman dan JFT Dokter Gigi Madya drg. Ediastuti Titisari.

Selain meninjau ruangan poliklinik, tim juga meninjau dapur dan persediaan bahan makanan. 

Dalam kesempatan itu, A. Yuspahruddin meninjau persiapan pelaksanaan rehabilitasi narkotika di kedua lapas di pulau garam tersebut. Kebetulan, di Lapas Narkotika Pamekasan sedang berlangsung kegiatan skrining rehabilitasi narkotika.

Sejauh ini, tercatat sebanyak 492 warga binaan telah dilakukan skrining. Dengan kriteria ringan sebanyak 136 warga binaan dan kriteria sedang/ berat sebanyak 326 orang. 

"Kegiatan tersebut didukung oleh semua staf Lapas Narkotika Pamekasan secara bergantian untuk mengejar target sebanyak 700 warga binaan yang harus diskrining," ucap Pargiyono.

Wacana Masa Jabatan Presiden Ditambah, Surya Paloh: Sistem Demokrasi Kita Bukan Ortodok Konservatif

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved