Kondisi Sumber Air di Kota Batu Banyak Berubah, Wakil Ketua DPRD Batu: Perlu Mencontoh Subak di Bali
Kondisi sumber air di Kota Batu, khususnya di kawasan Sumber Brantas banyak yang berubah & berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat ke depannya.
Penulis: Benni Indo | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Kondisi sumber air di Kota Batu, khususnya di kawasan Sumber Brantas banyak yang berubah.
Perubahan itu tidak diantisipasi sejak awal hingga pada akhirnya berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat ke depannya.
Kondisi tersebut lantas membuat Wakil Ketua DPRD Batu Heli Suyanto turut prihatin terhadap keberadaan sumber air di Kota Batu.
Terlebih lagi, Heli Suyanto memang besar di Desa Sumber Brantas.
Heli Suyanto menceritakan kembali masa kecilnya saat bermain di kolam kecil atau dam yang berada di kawasan Arboterum.
Heli Suyanto mengatakan, dam itu menjadi tempat bermain dengan teman-temannya. Namun saat ini kondisinya sudah berubah dan tidak ada.
“Dulu itu, yang di Arboretum, ada aliran dari sumber dan membentuk dam. Saya bersama teman-teman mandi di sana saat kemarau. Jujur saja, saya bisa berenang karena latihannya di sana. Tapi sekarang sudah tidak saya temui,” ujar Heli Suyanto, Senin (25/11/2019).
• 2 Jambret Modus Pepet Motor Dibekuk Polisi Setelah Beraksi, 1 Pelaku Eksekutor Jambret Masih Buron
Meskipun di musim kemarau, air tetap mengalir.
Bahkan, bisa membentuk kolam kecil atau dam.
Namun, kini semua berubah.
Pasalnya, ada beberapa tempat sumber mata air tak lagi hijau.
“Jadi begini, memang secara pribadi prihatin karena beberapa tempat di sumber mata air sudah tidak hijau. Mungkin perlu direboisasi, ya minimal 200 meter itu steril. Tidak sedikit sumber mata air kita sudah tidak hijau lagi,” keluh Heli Suyanto.
Heli Suyanto mendorong agar Pemerintah Kota Batu membuat Peraturan Daerah terkait Hippam dan Hippa.
Pasalnya, air di Kota Batu selain untuk kebutuhan hidup, juga untuk kebutuhan pertanian.
“Seharusnya ada regulasi. Kalau pun perdanya sudah ada, tinggal penindakan saja. Kalau perda belum ada, ya diusulkan. Jadi tidak rebutan air seperti saat ini,” terang Heli Suyanto.