Musyawarah Kerja Wilayah NU Jatim di Probolinggo, PWNU Jatim Akan Bahas 4 Isu Dalam Bahtsul Masail
Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) akan digelar oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di pantai Bohay, Kabupaten Probolinggo.
Penulis: Samsul Arifin | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Syamsul Arifin
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) akan digelar oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di pantai Bohay, Kabupaten Probolinggo, Jumat, (29/11/2019) esok.
Adapun tema yang diusung dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) ini adalah "Konsolidasi Organisasi Untuk Menyongsong Satu Abad NU",
Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) akan dihadiri 700 peserta dari pengurus cabang di seluruh Jawa Timur.
"Ada dua menteri yang sudah siap akan hadir yaitu menteri desa dan menteri tenaga kerja dan dirjen perdagangan. Lalu Dirut BI yang akan membicarakan soal ekonomi keumatan," terang Ketua Panitia Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) NU Jawa Timur KH. Ma'ruf Syah, Kamis, (28/11/2019).
• Usung Tema Konsolidasi Organisasi Menyongsong 1 Abad NU, PWNU Jatim Gelar Muskerwil di Probolinggo
Ada beberapa kegiatan yang bakal mewarnai Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil).
Yakni, sarasehan, pengobatan gratis yaitu operasi katarak dan pembagian susu sebanyak 750 botol.
Selain itu apel kader dalam bentuk ijazah kubro akan digelar pada Sabtu (30/11/2019) dan diikuti oleh 16 ribu kader di Pantai Bohay, Kabupaten Probolinggo.
Pembahasan utama dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) yakni, komisi program, komisi organisasi, komisi rekomendasi dan bahtsul masail.
Semua pembahasan tersebut akan dibahas di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo.
Dalam bahtsul masail nanti akan membahas permasalahan yang kerap berada di tengah masyarakat berkaitan dengan ibadah, muamalah, sosial kemasyarakatan dan kebangsaan.
• Kejari Belum Ambil Tindakan Penahanan Mantan Kepala Dinas Pertanian & Ketahanan Pangan Mojokerto
Satu diantaranya terkait Shalat Jumat di Masjid yang berada di pusat perbelanjaan, instansi pemerintahan, maupun masjid sekolah.
"Kami akan bahas ini berkaitan pula dengan sikap dai-dai NU yang ragu masuk menjadi khotib di tempat tersebut sah apa tidak hukumnya belum jelas. Justru yg masuk orang lain dan masuk sebagai menyebarkan intoleransi, ujaran kebencian dan radikalisme. Besok akan membahas secara dasar bagaimana seharusnya sholat di instansi," ujar Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PWNU Jatim, Ahmad Muntaha.
Adapun permasalahan lain yang akan dibahas adalah mengenai sertifikasi pra nikah dan salam keberagaman agama serta hukuman kebiri.
Perihal shalat Jumat itu sejatinya sudah dibahas di Ponpes Dander, Bojonegoro pada tahun 2011.