Penganiayaan Anak di Surabaya
KESAKSIAN Warga pada Bocah 4 Tahun Dianiaya di Surabaya, Tinggal di Rumah Pakde yang Jadi Tabib
KESAKSIAN Warga pada Bocah 4 Tahun Dianiaya di Surabaya, Tinggal di Rumah Pakde yang Jadi Tabib.
Penulis: Firman Rachmanudin | Editor: Sudarma Adi
KESAKSIAN Warga pada Bocah 4 Tahun Dianiaya di Surabaya, Tinggal di Rumah Pakde yang Jadi Tabib
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Warga kampung Jalan Pacar Kembang II Surabaya digegerkan dengan dugaan penganiayaan bocah 4 tahun di Surabaya berinisial JA.
Dugaan penganiayaan itu mencuat setelah ibu JA membawanya ke IRD RSUD Dr Soetomo Surabaya, Selasa (26/11/2019).
Suparmo ketua RW VIII di kampung tersebut menyebut jika tidak ada yang mencurigakan dari gerak-gerik keluarga di dalam rumah tersebut.
• KILAS KRIMINAL JATIM: Siswa SMA Bunuh Janda Muda di Bojonegoro hingga Pemilik Warkop Perkosa 6 Bocah
• FAKTA-FAKTA Anak Empat Tahun yang Diduga Dianiaya, Demam Tinggi Sampai Mengigau Ampun Bude
• Anak Empat Tahun Diduga Dianiaya, Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya Periksa Dua Saksi
Warga hanya mengenal pria berinisial YG yang tak lain adalah pakde dari JA. YG sehari-hari bekerja sebagai tabib pengobatan alternatif. Mereka bukan warga asli Pacar Kembang dan baru mengontrak rumah bercat kuning itu pada Januari 2019 kemarin.
"Biasanya dipanggil pak Ustad,pasiennya banyak. Ada yang polisi juga. Pengobatan alternatif stroke. Dia aslinya Mojo Gubeng, disini kontrak belum setahun," kata Suparmo, Sabtu (30/11/2019).
Menurut warga sekitar, tak ada yang janggal dalam diri keluarga YG, namun ketika ada dugaan penganiayaan mencuat, Parmo menyebut keterangan istri YG berbelit.
• Modus Iming-iming Duit Rp 250 Ribu, Pria Pemilik Warkop Asal Tulungagung Rudapaksa 6 Bocah Lelaki
"Tadi saat ditanya memang agak berbelit. Tadi kan ada pak lurah juga, dari binmaspol, terus dari kecamatan juga ada,"lanjutnya.
Sementara itu diketahui, JA dan ibunya baru tinggal di rumah kontrakan milik YG pada Agustus tahun ini, mereka tinggal di lantai dua rumah tersebut.
"Tadi bilangnya kalau ibunya korban itu keponakan dari pak ustad. Baru Agustus itu tinggal disini karena suaminya ditangkap polres kasus narkoba," terang Suparmo.
Suparmo merasa kaget ketika ada polisi dan melihat foto korban JA dalam kondisi memprihatinkan.
"Saya kaget kok bisa anak sekecil itu ada luka-luka sampai begitu. Kalau di warga saya tanya tidak ada yang dengar teriakan tangisan atau apa gitu," tandasnya.