Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Upayakan Kampung Nol Sampah, Warga Manyar Sabrangan Olah Limbah Jadi Ragam Produk Unik Warna-Warni

Berupaya jadi kampung nol sampah, warga Manyar Sabrangan olah limbah jadi beragam produk kreatif, mulai tanaman dekoratif sampai perlengkapan fashion.

Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Hefty Suud
SURYA.CO.ID/Ahmad Zaimul Haq
PRODUK DAUR ULANG - Kreasi warga RT 01 Manyar Sabrangan dengan produk daur ulangnya diantaranya, baju, aksesori, sampai tanaman dan bunga artifisial. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Warga Kampung Manyar Sabrangan, tepatnya RT 01 RW 04, sedang giat mengurangi limbah melalui kegiatan daur ulang.

Memasuki pintu masuk kampung, Anda akan langsung disuguhi dengan bunga-bunga artifisial yang terbuat dari plastik kresek berwarna-warni.

Masuk lebih dalam, akan ada beberapa hiasan yang menggantung di atas langit-langit. Hiasan tersebut beraneka ragam bentuk dan terbuat dari botol plastik.

Kerja Keras dan Pergantian Efektif Pemain Jadi Kunci Sukses Persebaya Tumbangkan Madura United 2-3

DIARY Siswi SMP Dinodai Ayah Tiri di Depan Ibunya yang Gangguan Jiwa, Hubungan Terlarang Direstui

Bukan hanya itu, jika menyusuri rumah-rumah warga yang ada di sana, akan terlihat botol plastik bekas berwarna-warni yang dialihfungsikan menjadi pot berbagai tanaman.

Karya kerajinan tangan itu diiletakkan pada dinding, membuat suasana kampung tampak lebih asri.

Tak sampai di situ, Mumpuni Sulistyo, ketua RT 01 RW 04 Manyar Sabrangan, menyampaikan bahwa warganya juga memproduksi busana dari limbah.

Balasan Ajun Perwira Dibilang Kayak Seumuran dengan Jennifer Jill Padahal Beda 17 Tahun, Cuma 3 Kata

Baru Terekspos Hobi Aneh Sandra Dewi, Fitrop Minta Tak Emosi, Istri Harvey Moeis: Ketangkep Basah!

"Ada rok, rompi, tempat pensil, kalung, tas, bross, dan lain-lain. Semuanya merupakan hasil dari warga sendiri. Dibuat secara bersama-sama," Mumpuni mengatakan.

Beragam produk tersebut diolah dari berbagai sampah yang tidak terpakai. Mulai dari kain perca, kresek, botol bekas, dan sebagainya.

Kisah Bonar, Teman Tuli yang Buktikan Keterbatasan Bukan Pembatas

Salah satunya, rok rumbai berwarna-warni yang terbuat dari limbah kresek, atau tas yang terbuat dari kain-kain perca yang tak lagi dipakai. Ada juga topi yang berhias bunga mawar dari plastik bekas.

Dibantu lem dan benang jahit, beragam busana dan kreasi tersebut pun menjadi produk andalan warga RT 01 RW 04 Manyar Sabrangan.

"Kami ingin membuat kampung nol sampah. Daripada dibuang, lebih baik barang bekas tersebut dikreasikan menjadi barang. Kami ingin mengurangi sampah di lingkungan kampung," kata Mumpuni.

50% Kecamatan di Jawa Timur Kekurangan Air, Dinas ESDM Jatim Akan Kelola Air Tanah

Peserta yang Lolos SNMPTN 2020 Tak Boleh Daftar SBMPTN, Bakal Dikenai Sanksi Bagi Pendaftar Curang

Di kampungnya, ia mengatakan, terdapat bank sampah. Sampah-sampah non organik yang dikumpulkan, ada yang dijual, ada yang diolah menjadi barang.

Memproduksi barang-barang dari limbah, Aminah, seorang warga, merasa senang. Pasalnya, kegiatan tersebut selain bisa mengurangi sampah di sekitar, juga bisa membuat gembira.

Madura United Vs Persebaya, Diwarnai Kartu Merah, David da Silva Borong 2 Gol, Bajul Ijo Menang 2-3

Di rumahnya, juga terdapat banyak bunga dan tanaman dekoratif yang dibuat dari kresek dan botol bekas. Ternyata, suaminya, Sumadji, yang membuatnya.

"Ada banyak model. Ada yang seperti bunga mawar, bunga melati, bunga matahari, hingga sri rejeki," dirinya menjelaskan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved