Bocah 4 Tahun Tewas Minum Obat di Madiun
Bocah 4 Tahun di Madiun Meninggal Dunia Setelah Minum Obat, Sang Ibunda Menangis Histeris
Tarmiati (40) tak kuasa menangis, saat almarhum puteranya Muhammad Noval Muhtarom (4) dibopong keluar dari rumahnya untuk dimakamkan.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Elma Gloria Stevani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Tarmiati (40) tak kuasa menangis, saat almarhum puteranya Muhammad Noval Muhtarom (4) dibopong keluar dari rumahnya untuk dimakamkan.
Ibu dua anak ini berteriak histeris, dan nyaris pingsan saat mendengar suara kalimat tauhid dibacakan melalui pengeras suara oleh ustaz diikuti warga yang melayat ke rumahnya yang berada di Dusun Gempol RT 12/RW 02 Desa Nglambangan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun
Sementara itu, ayah korban, Sadikan (38) tampak bersedih, tatapan matanya kosong.
Sadikan berusaha tetap tegar saat melihat jasad sang anak dibawa ke pangkuannya.
• 163 Satuan Kerja di Malang Raya dan Pasuruan Dapat Dana DIPA, Totalnya Rp 8,9 Triliun
Sebagaimana yang telah diberitakan, seorang balita bernama Muhammad Noval Muhtarom (4) warga RT 13/RW 02, Desa Nglambangan, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun meninggal dunia.
Muhammad Noval Muhtarom meninggal diduga akibat kesalahan dalam pemberian obat.
"Tadi pagi, kami mendapat laporan dari Kades Nglambangan, ada anak yang meninggal. Dugaan sementara, anak ini sakit panas, kemudian diperiksakan di Klinik Wahyu Husada, kemudian diberi obat, setelah minum obat, timbul bintik-bintik, kulitnya melepuh kecil-kecil," kata Kapolsek Wungu, AKP Nugroho, saat ditemui di rumah duka, Rabu (4/11/2019) pagi.
• TERBONGKAR Cara Kerja 18 Komplotan Spamming Kartu Kredit yang Terorganisir, Lulusan SMK dan Digaji
Karena sakitnya semakin parah, orangtua korban kemudian membawa Muhammad Noval Muhtarom kembali ke Klinik Wahyu Husada.
Sepulang dari klinik, luka melepuh di Klinik Wahyu Husada korban semakin membesar.
"Kemudian, hari Senin (2/12/2019), korban dibawa ke RS Santa Clara. Pada Rabu (4/12/2019) pagi, sekitar pukul 04.00, korban dinyatakan sudah meninggal dunia," katanya.
AKP Nugroho mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu Tim Inafis Polres Madiun untuk melakukan identifikasi luka pada korban.
Sementara, orangtua korban, Heri melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Madiun.
• Modus Spamming Kartu Kredit Komplotan Hacker Terkuak, Beli Akun Google Pakai Kartu Kredit Colongan
"Kami belum bisa menyimpulkan, masih menunggu proses dari Tim Inafis Polres Madiun, saat ini sedang meluncur ke sini," imbuhnya.
Sementara itu, kakek korban, Samiun (57) mengatakan, cucunya awalnya mengalami demam. Setelah itu, orangtua korban membawanya ke klinik Wahyu Husada, Desa Dimong, Kecamatan Madiun.
"Awal sakit Sabtu (30/11) sakit oanas, hari Minggu (31/11/2019) dibawa ke klinik jam lima pagi. Sampai rumah, dikasih obat, nggak ada reaksi, pukul 14.00 WIB dibawa ke klinik lagi, dikasih obat lagi, malah keluar bintik-bintik di sekitar mulut. Kemudian dibawa ke sana lagi, hari Senin (1/12/2019) dibawa ke klinik, di suruh ngaamar, dari pagi jam 12.00 hingga 18.00 diinfus di sana. Tapi sakitnya semakin parah, kemudian dicabut, dibawa ke RS Santa Clara," katanya.
Dia menuturkan, berdasarkan cerita ibu korban, hampir separo kulit tubuh korban melepuh. Separo badan, mulai perut ke atas hingga wajah melepuhn
"Kulitnya, melepuh, kalau dipegang kulitnya mengelupas. Bagian dada depan gosong, di punggung juga melepuh," katanya.
• Diberi Gelar Duta Anti Hoax, Polda Jatim Berharap Nella Kharisma Gelorakan Semangat Lawan Hoax