Ditempeli Stiker 'Keluarga Miskin' di Depan Rumah, 18 Warga Desa Sekapuk Undur Diri Dari PKH
Ditempeli stiker miskin di depan rumah, 18 kepala keluarga (KK) di Desa Sekapuk mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan (PKH).
Penulis: Willy Abraham | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - 18 kepala keluarga (KK) di Desa Sekapuk mengundurkan diri dari Program Keluarga Harapan (PKH).
Penyebabnya, setiap rumah yang terdaftar dalam PKH akan ditempeli stiker keluarga miskin di depan rumah.
Pemerintah Desa (Pemdes) Sekapuk mencatat, ada 205 KK yang terdaftar. Lalu, ada dua KK yang mundur dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Salah satu warga mengaku sudah mampu dan tidak berhak lagi menerima bantuan dari pemerintah. Dia menerima kedatangan Pemdes dan langsung membubuhkan tanda tangan diatas kertas sebagai tanda mundur dari keanggotaan PKH.
• Menang Dari UPI, Tim Futsal Putri UNJ Ukir Sejarah dalam LIMA Futsal Nationals Season 7
• Cara Membuat Spotify Wrapped 2019 di Handphone, Temukan Lagu yang Sering Didengarkan dalam Setahun
"Alhamdulilah sekarang sudah mampu," ujar warga yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Desa Sekapuk, Abdul Halim menuturkan pihaknya melakukan trobosan kepada KK yang terdaftar dalam PKH dengan memasang stiker.
Pemdes turun ke rumah-rumah untuk memastikan bahwa penerima PKH tepat sasaran.
• Ramalan Cinta Zodiak Hari Ini Jumat, 6 Desember 2019: Scorpio Hati-hati Dicap Mata Keranjang
• Muncul Soal Ujian Bermuatan Khilafah, Anggota DRPD Jatim: Masyarakat Tidak Perlu Takut
Sebab, mereka yang terdaftar tidak mudah untuk dilakukan pembaruan data. Sehingga ada warga yang mampu tetapi terdaftar.
"Setidaknya pemdes sudah berusaha, supaya mereka yang tidak layak, mengundurkan diri. Karena pihak desa tidak ada kewenangan mencoret data tersebut kecuali mereka mengundurkan diri," kata Abdul Halim kepada Surya, Kamis (5/12/2019).
• UCAPAN Terima Kasih dari Suami Dina Oktavia yang Dituduh Tinggalkan Istri karena Bayinya Cacat
• Tim Sepak Bola Jatim Lakoni Laga Pernada Kualifikasi Pra PON Hadapi Kalsel di Sidoarjo
Pihaknya memberi tiga warna stiker bagi mereka yang terdaftar dalam PKH. Pertama warna hijau untuk keluarga miskin yang anggotanya ada ibu hamil dan atau anak sekolah mulai kelas 1 sampai tamat SMA.
Kemudian, warna kuning untuk keluarga miskin yang punya anggota keluarga sakit dan juga berkebutuhan khusus.
Lalu warna merah untuk keluarga yang beranggotakan lanjut usia (lansia) 70 tahun keatas.
• Malang Dilanda Hujan Es, Bikin Atap Rumah Ambruk hingga Pohon Tumbang, Berikut Penjelasan BMKG
• Tumbangkan Anak Bangsa 1-3, Untag Rosita Kokoh Jadi Pemuncak di Klasemen Seri A KKAP 2019
Pihaknya berharap agar warga desa Sekapuk peduli kepada tetangga peduli kepada kerabat atau saudara seiman yang kondisinya tidak mampu.
Diharapkan program ini dapat memberi pemahaman kepada warga desa bahwa sebagian rezeki kita adalah hak fakir miskin, patut bantu jangan hanya menggantung kepada pemerintah.
• Arumi Bachsin : Karya Anak SMK Kediri Keren Banget
• Dhoho Street Fashion 5 Semakin Banyak Kreasi, Warga Kota Kediri Sangat Antusias
"Kemudian agar tepat sasaran dan untuk warga yang kondisinya mampu, rumahnya bagus, pekerjaannya mapan, meskipun datanya masuk dan bisa dicairkan PKH nya. Seyogyanya mereka bisa mengundurkan diri karena tidak bagus pura-pura miskin jangan sampai kita punya mental miskin ini yang kita kawal di Desa Sekapuk," tutupnya.
• REAKSI Suami Dina Oktavia Tahu Kisah Istri Viral, Bantah Tinggalkan Anak: Saya Tetap Tanggung Jawab
• Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar Serahkan Penghargaan Germas Award 2019
Sementara itu, Kasi Kesra Desa Sekapuk, Suwarni mengatakan pada hari pertama ada 18 KK mengundurkan diri dari PKH. Kemudian 2 KK mengundurkan diri dari BPNT.
"Kita baru sehari jalan, semoga bisa bertambah warga yang tergolong mampu mengundurkan diri," pungkasnya. (Willy Abraham)