BREAKING NEWS Bus Wisata Rombongan Guru TK Tulungagung Terjun ke Sungai, 5 Orang Tewas
Bus wisata rombongan guru TK Tulungagung terjun ke sungai. 5 orang tewas dan 55 penumpang lainnya luka.
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.OCM, BLITAR - Suara jerit, tangis langsung menyeruak sesaat setelah bus wisata yang ditumpangi rombongan para guru, dan kepala sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) asal Tulungagung itu, mengalami kecelakaan.
Bus wisata Fabian Anugerah Trans, yang ditumpangi 59 penumpang itu terperosok ke Kali Judel, yang ada di jalan Raya Malang-Blitar, atau tepatnya sekitar 20 meter timur SPBU Kesamben, Sabtu (7/12/2019) pagi.
Akibat kecelakaan itu, lima korban tewas di TKP, yakni Ny Naksa Bandi (54), Ny Siti Fatimah (40), Ny Kasiaten (42), dan Ny Anita (32), semuanya kasek TK, yang tak lain penumpang bus tersebut.
• Kecelakaan Maut di Gresik, Mobil Pikap Terbalik Gegara Tak Mampu Naik Tanjakan, Sopir Tewas Terjepit

Sementara, korban tewas lagi, adalah bukan penumpang bus melainkan pengendara sepeda motor, Ridwan (54), warga Dusun Sembung, Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben.
"Semua korban tewas di TKP dengan kondisi luka parah, sehingga belum sempat dievakuasi," kata AKP Amirullah Hakim, Kasat Lantas Polres Blitar.
Sedang, korban luka yang tak lain para penumpang bus itu berjumlah 55 orang.
• Penyebab Kecelakaan Bus Kramat Djati di Tol Sumo, Terperosok 15 m hingga 2 Orang Tewas, Ini Faktanya
Tiga di antaranya, anak-anak atau masih berusia sekitar empat tahun.
Mereka berada di bus itu karena ikut ibunya, yang hendak rekreasi ke wisata Taman Kurma, Pasuruan.
Ketiga balita di antaranya, Sasa, yang berusia 3 tahun, dan ikut ibunya, Ny Yuli (40).
• VIRAL Laka Maut Lumajang, Tiang Listrik Tembus Mobil, Sopir Tewas, Disebut Mirip Final Destination
"Semua korban luka sudah dievakuasi dari TKP dan sebagian saat ini sedang dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi. Untuk sebagian lagi, sudah dijemput oleh mobil PMI (Palang Merah Indonesia), untuk dibawa pulang ke Tulungagung," papar Amirul.
Hingga kini, petugas masih melakukan pendataan atas para korban karena jumlah korbannya sangat banyak.
Termasuk penyebab kecelakaannya juga masih sedang diselidiki.
• Laka Maut di Lumajang, Pengemudi Yaris Tewas Setelah Mobilnya Tertembus Beton Tiang Listrik
Sebab, sopir bus wisata Fabian Anugerah Trans, Miftakhul Huda (40), warga Tulungagung, juga terluka sehingga belum bisa dimintai keterangan, dan sekarang masih dirawat di RSUD Ngudi Waluya, Wlingi.
Namun, berdasarkan keterangan para saksi atau warga, kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (7/12/2019) pagi atau sekitar pukul 07.00 WIB.
Saat itu, bus melaju dari arah barat atau sudah melewati Pasar Kesamben.
• FAKTA Penculikan Bayi Usia 25 Hari di Trenggalek, Diambil Saat Tidur, Pintu Belakang Rumah Terbuka

Sesampai di Jembatan Kali Judel, yang jalannya lurus namun menurun itu, laju bus mendadak membanting ke kanan atau memakan badan jalan kalau dari arah berlawanan.
Katanya, bus itu menghindari truk Tronton, yang sedang mogok di atas jembatan selebar 8 meter, dengan panjang 15 meter itu sejak Jumat (6/12) sore kemarin.
Badan tronton itu hampit menutupi separo jalan di atas jembatan, sehingga bus itu menghindarinya, dengan mengambil haluan ke kanan.
• FAKTA-FAKTA Sopir Bus Kramat Djati Terperosok Jadi Tersangka, Polisi Kuak 3 Temuan Hasil Lidik Laka
Namun, saat menghindari itu dan menutup penuh jalan jembatan, dari arah berlawanan (timur atau arah Kecamatan Selorejo), muncul sepeda motor, yang dikendarai korban tewas, Ridwan.
Akibatnya, Ridwan dan sepeda motor yang dikendarainya, terpelanting setelah tertabrak bus.
Bersamaan itu, Ridwan dan sepeda motor yang ditumpanginya, terlempar dari jembatan dan terjebur ke kali.
• KRONOLOGI Kios Bensin di Malang Ludes Terbakar, Percikan Api Saat Nyalakan Kompresor Hingga Dentuman

"Tadi kakek (Ridwan) hendak belanja ke Pasar Kesamben karena dia adalah penjual bakso," ujar Ahmad Rifai (19), cucu korban, saat ikut mengevakuasi kakeknya.
Mungkin, karena gugup akibat muncul sepeda motor dari depannya, sehingga si sopir bus gugup.
Tanpa bisa mengendalikan kemudinya, bus yang ditumpangi 59 penumpang itu menerobos besi pengaman jembatan.
Seketika itu, bus dengan nopol AG 7555 IR itu terperosok ke kali.
Begitu terjebur suara jerit, tangis, langsung terdengar dari bawah kali.
Untungnya, Kali Judel itu tak dalam atau airnya hanya sekitar 0,5 meter, sehingga airnya tak sampai menutup badan bus, yang posisinya menukik saat jatuh. Atau dengan posisi kemudi di bawah.
• 2 Jenazah Korban Laka Maut Bus Kramat Djati di RS Anwar Medika Dibawa Keluarga, Keduanya Gegar Otak
"Karena posisi jatuhnya seperti itu (menukik), sehingga sopir dan para penumpang mengalami luka parah. Sebab, saat dievakuasi, keadaan mereka menumpuk jadi satu di kemudi," ujar Agung (38), warga Desa/Kecamatan Kesamben, yang rumahnya hanya berjarak 5 meter dari TKP kecelakaan itu.
Begitu jatuh, selang lima menit warga desa setempat berdatangan.
Namun, mereka harus membuat jalan, untuk turun ke kali, karena tak ada jalan setapak.
Sebab, kiri kanan kali atau jembatan itu diapit tebing sehingga warga kesulitan mengevakuasinya.
Untuk bisa mengeluarkan para penumpang dari bus itu, diburuhkan sekitar satu jam.
• 26 Korban Laka Bus Kramat Jati Dirawat di RS Citra Medika Sidoarjo, Banyak Korban Patah Tulang
"Harus menjebol kaca bus, buat masuk, karena pintunya tak bisa dibuka. Semua penumpangnya kesulitan keluar meski ada bapak-bapak," paparnya.
Untuk bisa keluar dan naik ke atas jembatan, mereka harus ditandu satu per satu, dengan medan yang curam dan licin.
Dugaan warga, penumpang yang tewas itu karena terbentur saat bus itu terpelanting dan menukik ke sungai, kemudian tertindih dengan penumpang lainnya.
"Sebab, bus itu jatuh ke sungai, dengan benturan keras karena selain menabrak pembatas jembatan, juga terbentur bebatuan. Di saat kondisi seperti itu, penumpangnya pasti berhampuran di dalam bus, kemudian saling berbenturan," paparnya.
• KRONOLOGI Kecelakaan Maut Bus Vs Tronton yang Tewaskan 4 Orang di Tol Pasuruan-Probolinggo
Data sementara para korban penumpang bus yang terluka di antaranya, Yuli Arini (40), bersama anaknya, Sasa (4), Neni, Siti Fatimah, Suratni, Yuli Kartika.
Kemudian Esti Widi Astutik, Diana Karmiasari, Yasmini, Endang, Santi, Tri Sulistyowati, Diah Cristia, Qomariah, Yularni, Binti Eni Setyowati, Siti Aminah, Tri Winarsih, Sudomo, Riyanto.
Informasinya, para penumpang bus itu, rata-rata kasek TK, yang hendak bereaksi wisata Taman Kurma, Pasuruan.
Mereka berangkat dari Tulungagung pukul 05.00 WIB. (Surya/Imam Taufiq)