Ancaman Angin Kencang di Jatim
Angin Puting Beliung Rusak 15 Bangunan di Wilayah Jember
Angin kencang dan puting beliung melanda wilayah Kabupaten Jember, akibatnya 15 bangunan rusak, Senin (9/12/2019).
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Angin kencang dan puting beliung melanda wilayah Kabupaten Jember, akibatnya 15 bangunan rusak, Senin (9/12/2019).
Demikian data dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember yang dikirimkan kepada Surya, Selasa (10/12/2019).
Data itu diakumulasi dari pendataan di lapangan hingga pukul 22.00 Wib. Rincian ke-15 bangunan itu adakah sembilan rumah rusak ringan, satu ruma rusak sedang, satu fasilitas kesehatan (Pustu Antirogo) rusak ringan, dua tempa usaha rusak ringan, dan satu sekolah (SDN Antirogo 2) rusak ringan.
Selain iu sejumlah pohon tumbang. BPBD juga mendapatkan laporan satu titik tanah longsor di Kelurahan Slawu Kecamatan Patrang.
Daerah terdampak angin itu tersebar di lima kecamatan, serta enam desa dan kelurahan. Mereka adalah Jl Raya Nasional di Kecamatan Tanggul, Desa Rambigundam Kecamatan Rambipuji, Desa Dukuh Mencek Kecamatan Sukorambi, Kelurahan Slawu Kecamatan Patrang, Kelurahan Tegalgede dan Antirogo Kecamatan Sumbersari.
"Saat ini mengecek lokasi tanah longsor, juga mendistribuskan bantuan. Tim Jitu Pasna (Pengkajian Kebutuhan Pascabencana) juga sedang mendata kerugian akibat angin kemarin," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo, kepada Tribunjatim.com Selasa (10/12/2019).
• CPNS Kemenag 2019 Undur Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi, Tak Jadi Hari Ini, Catat Tanggalnya!
• BREAKING NEWS - Warning BMKG Juanda: 12 Daerah di Jatim Ini Akan Dilanda Hujan Lebat - Angin Kencang
• Hal Penting dari Pendaftaran SNMPTN 2020: Registrasi Akun LTMPT, Jadwal hingga Tahapan SNMPTN 2020
Dalam peristiwa kemarin, satu orang di Kelurahan Tegalgede juga terluka ringan.
Kerusakan rumah terjadi di Kelurahan Tegalgede (enam rumah), dan Kelurahan Antirogo (empat rumah). Di dua kelurahan ini, kerusakan bangunan paling banyak karena terjadi angin puting beliung.
Heru terus mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai masa transisi musim kemarau ke penghujan yang ditandai angin kencang, juga angin puting beliung. (Sri Wahyunik/Tribunjatim)