Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Reaksi Dewan saat Temukan Pengerjaan Proyek di Gresik Asal-asalan dan Terancam Molor

Dewan kembali berang setelah melihat sejumlah proyek yang diprediksi molor dikerjakan terkesan asal-asalan.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Elma Gloria Stevani
Surya.co.id/Willy Abraham
Sekretaris Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi (kiri) Kepala DPUTR, Gunawan Setiaji (tengah) kontraktor (kanan) melihat pengerjaan proyek drainase di Jalan Panglima Sudirman, Senin (9/12/2019). 

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK – Dewan kembali berang setelah melihat sejumlah proyek yang diprediksi molor dikerjakan terkesan asal-asalan.

Salah satunya adalah pengerjaan trotoar di Jalan Panglima Sudirman.

Sekretaris Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi langsung meminta pengawas dan pemborong untuk melihat pengerjaan saluran.

Abdullah Hamdi mencontohkan, pengerjaan di depan hotel pesona.

Sampah bekas pengerjaan terlihat menumpuk di dalam saluran.

Kemudian, saluran gendong ukurannnya terlalu kecil.

Dia menanyakan bagaimana perawatannya nanti.

Sebab, tubuh orang tidak cukup masuk ke dalam.

Sambut Natal, Whyndam Hotel Surabaya Ajak 40 Anak Yatim Makan Bersama dan Lighting Christmas Tree

"Sudah sampahnya dibuang disini, masangnya miring semua. Jelas ngawur ini," kata Abdullah Hamdi dengan nada kesal, Senin (9/12/2019).

Abdullah Hamdi meminta pengawas proyek tersebut untuk membuka satu persatu saluran air.

Ternyata baru tiga dibuka, pengerjaannya pun cenderung asal-asalan.

Rekam Video Janda Madura Tanpa Busana, Wanita Berusia 31 Tahun Ini Terjerat UU Pornografi

Sekretaris Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi (kanan) Kepala DPUTR, Gunawan Setiaji (tengah) kontraktor (kiri) melihat pengerjaan proyek drainase di Jalan Panglima Sudirman, Senin (9/12/2019).
Sekretaris Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi (kanan) Kepala DPUTR, Gunawan Setiaji (tengah) kontraktor (kiri) melihat pengerjaan proyek drainase di Jalan Panglima Sudirman, Senin (9/12/2019). (Surya.co.id/Willy Abraham)

Padahal, batas waktu pengerjaan kurang satu minggu lagi.

Sedangkan, progress proyek yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 5 miliar itu baru 85 persen.

"Alasannya banyak kabel jadi kendala. Padahal males, jadinya ngawur. Pasti molor pengerjaan seperti ini," tegas pria asal Menganti ini.

Politisi PKB ini memastikan praktik seperti ini juga terjadi di pengerjaan drainase lain.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved