Dewan Gresik Hadirkan Puluhan Warga dari Tiga Kelurahan yang Terdampak Batu Bara PT Gresik Jasa Tama
Puluhan warga dari tiga kelurahan yang terdampak batu bara PT Gresik Jasa Tama (GJT) dikumpulkan di Kantor DPRD Gresik, Rabu (11/12/2019).
Penulis: Willy Abraham | Editor: Elma Gloria Stevani
"Perminyaan seluruh warga Kroman direlokasi. Kroman banjir penyakit kami minta pada Ketua DPRD Gresik itu saja," paparnya.
• KRONOLOGI Driver Taksi Online di Malang Diduga Lecehkan Penumpangnya, Nyaris Diamuk Massa
Sementara itu, salah satu ibu bernama Titik Prawati Hesti tidak kuasa menahan emosinya. Akibat debu batu bara, anaknya yang masih balita ikut terdampak.
"Apakah rela seorang bayi menghirup debu batu bara selama 13 tahun. Kami tidak mau menggadaikan kesehatan dengan nominal berapapun. Itu tidak bisa," tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Gresik, Fandi Akhmad Yani menuturkan, pertemuan kali ini, ia ingin mendengar langsung keluhan dari masyrakat.
Apalagi, DPRD tidak bisa menghentikan aktivitas bongkar muat itu karena merupakan wilayah KSOP.
"Kita hanya bisa menjembatani, masalah administrasi perizinan biar aparat yang menyampaikan," ucapnya.
• Nilai Tukar Nelayan Jawa Timur pada November 2019 Turun Sebesar 2,17 Persen, Ini Penyebabnya
Pihaknya telah menyampaikan hal ini ke Kapolres Gresik AKBP Kusworo Wibowo dan sudah dicek.
Lebih lanjut, Yani mengaku bahwa masyarakat tidak akan menghentikan.
Asal, aktivitas bongkar muat batubara geser di pelabuhan lain.
"Kita sudah menyampaikan ini kepada Pelindo dan Jasa Tama. Jawaban ini belum disepakati, Mereka meminta forum resmi," tuturnya.
Setelah mendengar keluhan langsung dari warga terdampak. Yani melanjutkan akan mengumpulkan komisi terkait untuk membahas hal ini.
"Nanti akan ada forum resmi bersama PT Gresik Jasa Tama (GJT), Pelindo, KSOP, Polres Gresik dan warga terdampak juga hadir," tutupnya.
• Sindikat Pemalsu Dokumen Negara Diringkus, Tawarkan Jasa Pembuatan SIM, KTP dan Ijazah Via Online