Komunitas Tolong Menolong Beri Stroller untuk Pandhu Bayi Dina Oktavia yang Idap Hidrosefalus
Komunitas Tolong Menolong beri stroller untuk bayi Pandhu yang idap hidrosefalus.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Belakangan ini kisah Dina Oktavia menarik perhatian media massa.
Hingga pada akhirnya, kisah Dina Oktavia viral. Pasalnya, sebagaia ibu muda, Dina Oktavia harus merawat bayinya bernama Muhammad Pandhu Firmansyah yang mengidap penyakit Facial Cleft Tessier Hydrocephalus Myelomeningocele seorang diri tanpa didampingi suami.
Di tambah lagi dengan kondisi rumah Dina Oktavia yang tidak layak huni karena banyak tikus.
Melihat kondisi Dina Oktavia dan bayinya, Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim langsung terjun memberikan pertolongan yakni hunian layak berupa Rusun di Gunungsari Surabaya.
Tak hanya itu, kisah Dina Oktavia masih terus menarik perhatian masyarakat.
Salah satunya, Komunitas Tolong Menolong.
Komunitas Tolong Menolong terbilang intens memberikan pendampingan kepada Dina Oktavia dan Muhammad Pandhu Firmansyah, bahkan sebelum kisahnya viral.
• Pemutihan Pajak Kendaraan Berakhir 14 Desember, Bapenda Jatim: Dorong Masyarakat Taat Bayar Pajak
"Ketika di awal dapat info itu, saya ke lokasi terus minta izin ke Bu Dina untuk memberikan pendampingan," kata Ketua Komunitas Tolong Menolong, Daniel Lukas Rorong.
Menurut Daniel, pihaknya merasa terpanggil saat mengetahui kondisi Dina dan bayinya Pandhu saat masih berada di rumahnya di kawasan Jojoran Surabaya.
• Kandidat Bacawabup Gresik Nur Saidah Sebut Figur Perempuan Cocok Jabat Wakil Bupati
Daniel mengungkapkan, pihaknya akan terus memberikan pendampingan untuk Dina Oktavia beserta bayinya, Muhammad Pandhu Firmansyah.
Lebih lanjut Daniel mengungkapkan, pihaknya bersyukur banyak perhatian dari berbagai pihak kepada Dina Oktavia dan bayinya Pandhu yang terus mengalir hingga saat ini.
Komunitas Tolong Menolong ini juga sempat memberikan bantuan berupa stroller (kereta dorong bayi) untuk Pandhu Firmansyah, Selasa (11/12/2019) kemarin.
"Karena Bu Titin (Nenek Muhammad Pandhu Firmansyah) mengeluh, pundaknya kemeng (capek) saat menggendong Pandhu kontrol ke rumah sakit," kata Daniel.
• Pasar Wit-Witan Suguhkan Kuliner Tradisional Khas Banyuwangi Bebas Plastik di Bawah Pepohonan
"Juga diungkapkan Dina pada saat saya melakukan jadwal pendampingan rutin," tambah Daniel.
Dikatakannya, jadwal kontrol Pandhu ke rumah sakit, biasanya menghabiskan waktu kurang lebih 6 jam.