Making Money from Zero, Owner Hot Bottles Bikin Kreasi Miniatur dari Sampah
Mulai bisnis replika dari bahan sampah, owner Hot Bottles sebut prinsipnya bangun usaha adalah making money from zero.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Hefty Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Making money from zero. Inilah yang menjadi tagline dari Mohammad Taufiq Shaleh, owner Hot Bottles.
"Saya mulai usaha bikin miniatur dari barang bekas sejak Juli atau Agustus 2015. Kemudian mulai memberi nama Hot Bottles sejak Januari 2016," ungkap Taufiq ditemui dalam acara Festival Ekonomi Milenials di Exhibition Hall Grand City Surabaya, Jumat (13/12/2019).
Saat itu, ia mengatakan, ingin menantang diri sendiri untuk mengawali bisnis tanpa uang. Menurutnya, modal kecil membuat seseorang mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman yang baru.
• Sempat Kikuk, Cepat Beradaptasi, Garuda Select Berhasil Unggul 3-1 dari U-18 Cheltenham Town
• TERKUAK Identitas Sopir Toyota Fortuner Tabrak Pembatas Jalan di Tol Mojokerto, Bukan Pemilik Mobil
"Waktu itu saya hanya modal Rp 50 untuk beli lem tembak dan cat warna hitam. Itu saja," katanya lagi.
Hot Bottles merupakan brand yang menghadirkan sederet replika dari sampah. Replika yang dijual beragam, mulai dari motor, mobil, robot, dan sebagianya.
"Bahan bakunya semua dari sampah sekali pakai. Ada gelas plastik, sendok plastik, botol plastik, sedotan plastik, cup es krim, foam, dan lain-lain," ungkapnya.
• Jaksa Tegaskan Tak Ajukan Kasasi atas Kasus Vlog Idiot Ahmad Dhani, Ini 2 Hal Jadi Pertimbangan
• Babak Pertama Persija Vs Madura United, Hujan Penalti, Macan Kemayoran Memimpin Sementara 4-0
Sampah-sampah itu ia kumpulkan dari mana saja. Tak hanya itu, ia juga menjalin kerjasama dengan pabrik yang memproduksi teh dalam kemasan botol.
"Di dekat rumah saya juga ada sungai. Kita sama-sama tahu, masih banyak yang menganggap sungai adalah tempat sampah. Saya ambil sampahnya dari situ. Sehari, bisa ada seratus sedotan dan lima puluh botol plastik yang saya dapat," ia mengatakan.
Pertama kali membuat miniatur, tuturnya, ia membuat desain lokomotif yang terbuat dari sampah mainan anaknya. Waktu itu, laku seharga Rp 400 ribu.
• Pemain Persebaya Osvaldo Haay Jadi Buruan Tim Luar Negeri setelah Tampil Mentereng di SEA Games 2019
• Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Gelar Sidang Pemeriksaan Setempat di Wisma Persebaya
"Saat ini sudah ada 600 desain, 400 di antaranya yakni motor. Untuk memancing imajinasi supaya ketemu desainnya, memang kadang butuh waktu yang lama. Pernah saya bikin satu desain sampai enam bulan," ungkapnya.
Beragam desain miniatur yang ia buat di antaranya ada Harley Davidson WLC, BMW Sport, Ford Model T, hotrod vintage car, Cooper Bobber, dan lainnya.
Semua miniatur itu didesain dengan sangat detail sehingga sekilas tidak tampak jika terbuat dari sampah.
• 4 Xiaomi Redmi Seri 8 Resmi Beredar di Surabaya, Berikut Spesifikasi Lengkap dan Harga Jualnya, Cek!
• Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Gelar Sidang Pemeriksaan Setempat di Wisma Persebaya
"Kami membuatnya seusai dengan standarnya. Detail-detail yang kami buat hampir sama persis. Di antara desain yang lain, memang paling banyak yang seri motor. Karena itu tadi, ada banyak detail," ungkapnya.
Untuk membuatnya, Taufiq mengatakan, berbekal lem tembak. Beberapa produknya membutuhkan cat, namun kini ia mulai meninggalkan cat dan memakai warna asli dari sampah yang ia olah.
Tak main-main, kreasi daur ulangnya telah diekspor ke berbagai negara di dunia. Di antaranya Kanada, Kongo, Ghana, Australia, New Zealand, dan Jepang.
• Ramalan Kesehatan Zodiak Sabtu 14 Desember 2019: Taurus Stres, Virgo Diet, Aquarius Banyak Tidur
• Meski Waktu Mepet, Persebaya Pilih Gelar Latihan di Surabaya sebelum Tandang ke Kandang Persija