Benda Terakhir yang Dibawa Soekarno Pergi dari Istana, Disembunyikan dari Soeharto, Dibungkus Kertas
Saat meninggalkan Istana Negara, Soekarno meninggalkan sejumlah barang berharga, di antaranya berbagai kemeja favorit, hingga arloji Rolex, dsb.
Penulis: Ignatia | Editor: Adi Sasono
TRIBUNJATIM.COM - Detik-detik pergantian kekuasaan antara Soeharto dan Soekarno menjadi peristiwa yang selalu dikenang.
Saat Soeharto berkuasa, Soekarno tidak lagi memiliki kewenangan untuk ada di Istana Negara.
Tanda-tanda lengsernya kekuasaan Soekarno ada di peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965.
Era kekuasaan Soeharto pun mulai berjalan dan mencapai puncak.
Statusnya sebagai orang nomor satu di Indonesia pun membuatnya masih lekat dengan hubungan dengan Soekarno.
• Jabat Presiden, Soeharto Ramal Kondisi Indonesia pada Abad 21, Pengamat: Ramalan Soeharto Benar
Pada saat Soeharto akhirnya berakhir pemerintahan dan lengser, ada peristiwa tak terlupakan.
Melansir dari buku berjudul "Selangkah Lebih Dekat dengan Soekarno" tulisan Adji Nugroho yang diterbitkan tahun 2017, beredar kabar kalau Soekarno dipaksa Soeharto untuk meninggalkan Istana negara.
Saat meninggalkan Istana Negara, Soekarno meninggalkan sejumlah barang berharga.
Di antaranya berbagai kemeja favorit, hingga arloji Rolex, dan berbagai barang berharga lainnya.

Meski demikian, ada satu barang berharga yang justru dibawa oleh Soekarno.
"Ketika meninggalkan Istana Kepresidenan, Bung Karno hanya membawa benda yang merupakan salah satu simbol dari 1001 kisah pengorbanannya untuk menyelamatkan bangsa Indonesia," tulis Ajdi Nugroho.
Benda yang dibawa, dan digenggam erat oleh Soekarno itu adalah bendera pusaka, Sang Saka Merah Putih.
"Bendera itu hanya dibungkus dengan kertas koran," tandas Adji Nugroho.
Di buku lain, Soekarno memang dikisahkan membawa bendera pusaka merah putih dan menyembunyikannya saat Soeharto berkuasa.

Dilansir dari buku 'Berkibarlah Benderaku-Tradisi Pengibaran Bendera Pusaka' karya Bondan Winarno, Soekarno menyembunyikan bendera merah putih saat lengser sebagai Presiden RI pada Maret 1967 dan digantikan oleh Soeharto.