BPBD Madiun Mulai Pemetaan Daerah Rawan Bencana, Antisipasi Jelang Puncak Musim Hujan
BPBD Madiun mulai pemetaan daerah rawan bencana sebagai antisipasi jelang puncak musim hujan.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNMADIUN.COM, MADIUN - Memasuki awal musim penghujan, beberapa rumah dan pohon di Kabupaten Madiun roboh terkena hujan deras disertai angin kencang.
Padahal, BMKG memprediksi puncak hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2020.
Oleh sebab itu, Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, telah meminta BPBD agar melakukan pemetaan terhadap daerah rawan bencana.
• BREAKING NEWS - Mobil Elf Rombongan MTSN 2 Cirebon Seruduk Truk di Tol Nganjuk-Madiun, 1 Orang Tewas
Guna mengantisipasi tingginya kerugian material dan korban jiwa jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
Hal itu dikatakan, Kaji Mbing saat memimpin Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Kabupaten Madiun 2019, di lapangan Desa Banjarsari, Kecamatan / Kabupaten Madiun, Rabu (18/12/2019).
Kaji Mbing mengatakan, peta rawan bencana sangat penting sebagai dasar pengambilan kebijakan.
• 4 Langkah Memproteksi Rumah Selama Musim Hujan, Cek Atap atau Celah-Celah Air Bisa Merembes Masuk

• FAKTA LAIN di Balik Viral Istri Pukuli Suami Stroke, Soal Pernikahan Ilegal & Status Asli Istri
"Bicara masalah pencegahan, kita sudah petakan, kira-kira yang berpotensi di Kabupaten Madiun ini, banjir, puting beliung dan tanah longsor, sudah kita petakan," katanya.
Tak hanya BPBD, Kaji Mbing juga memerintahkan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah, untuk mendata dan memetakan wilayah yang berpotensi rawan bencana.
Wilayah yang masuk kategori rawan bencana akan dijadikan daerah lindung atau budidaya.
• Jalur Trenggalek-Ponorogo Rawan Longsor di Musim Hujan, Jalan Alternatif dan Posko Bencana Disiapkan

• Musim Hujan Datang, Berikut Doa Ketika Turun Hujan yang Bisa Kamu Baca, Lengkap dengan Artinya
Namun, jika masyarakat desa setempat tidak menghendaki, Kaji Mbing mengatakan, BPBD akan menjadikan masyarakat di wilayah itu menjadi masyarakat tanggap dan tangguh terhadap bencana.
Oleh sebab itu, perlu diberikan pendidikan mengenai mitigasi bencana alam kepada masyarakat, terutama di daerah rawan bencana.
“BPBD akan membantu masyarakat agar dapat beradaptasi, sehingga masyarakat di situ menjadi masyarakat yang tangguh, masyarakat yang siap ketika bencana itu hadir," jelasnya.
• Jakarta Diguyur Hujan Deras dan Kini Banjir, Simak Tips yang Bisa Anda Lakukan Saat & Sesudah Banjir
Seusai memimpin apel, Kaji Mbing, juga memeriksa peralatan kerja yang digunakan BPBD Kabupaten Madiun.
Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana diikuti sekitar 2000 personel TNI/Polri, ASN, Tagana, Ormas dan anggota Pramuka, Kabupaten Madiun. (Rahadian Bagus)
• DETIK-DETIK 8 Brimob Tersambar Petir di Gunung Ringgit Pasuruan Saat Hujan Deras, 3 Nyawa Melayang
• Bambang Pamungkas Dibilang Gelandang Arema FC Sejajar Valentino Rossi, Idola Sekaligus Role Model