Hasil Labfor Kecelakaan Maut di Pasuruan Tewaskan 7 Orang, Ungkap Beberapa Kelalaian Sopir Truk
Polda Jatim akhirnya mengungkap hasil laboratorium forensik (Labfor) dari insiden kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Raya Surabaya-Malang.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Elma Gloria Stevani
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polda Jatim akhirnya mengungkap hasil laboratorium forensik (Labfor) dari insiden kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Raya Surabaya-Malang, Desa Sentul, Purwodadi, Pasuruan.
Berdasarkan pantauan TribunJatim.com, terungkap sejumlah kelalaian yang dilakukan oleh pengemudi truk trailer bernomor polisi (nopol) S-9066-UU dan bermuatan alat berat jenis Ekskavator.
Ternyata, truk trailer itu membawa beban muatan yang melebihi batas maksimal.
Truk trailer tahun pabrikan 1993 itu hanya mampu membawa beban muatan maksimal 19 Ton.
• Eri Cahyadi, Kepala Bappeko Surabaya yang Terinsipirasi Menjadi Seorang Birokrat dari Sang Ayah
• Pertengahan November 2019, Neraca Perdagangan Jatim Mengalami Defisit Sebesar 463,26 Juta Dolar
Namun, beban berat Eskavator yang dibawa melintas di Jalan Raya Surabaya-Malang, Desa Sentul, Purwodadi, Pasuruan tersebut, Minggu (22/12/2019) melampaui batas maksimum hingga 27 Ton.
"Yang jelas sangat membahayakan," kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, saat dihubungi awak media, Selasa (24/12/2019).
• Baliho Dukungan untuk Whisnu Sakti Buana Bertebaran di Surabaya
• Aji Santoso Pelatih Persebaya Surabaya Ingin Melupakan Sepak Bola untuk Sementara Waktu

Selain itu, truk tersebut juga tidak meminta pengawalan dari pihak kepolisian saat hendak mengirim alat berat ke suatu lokasi.
"Dan hasil pemeriksaan ini, alat berat tersebut ini diangkut dan tidak ada pengawalan," pungkas Kombes Pol Frans Barung Mangera.
Sebelumnya, Polda Jatim bersama Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan peninjauan langsung ke lokasi kecelakaan maut di Jalan Surabaya-Malang, Desa Sentul, Purwodadi, Pasuruan, Selasa (24/12/2019).
Pihak Ditlantas Polda Jatim telah melakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) guna menguak sejumlah fakta di balik insiden nahas itu, Senin (23/12/2019) kemarin.
Menurut Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, hasil olah TKP itu memperoleh sejumlah temuan, yakni di sepanjang kawasan jalan tersebut memiliki rekam jejak peristiwa kecelakaan yang boleh dikatakan sering terjadi.
Hal itu terjadi karena tiga penyebab, yakni;
Penyebab pertama adalah tidak ada speed trap yang berfungsi mengurangi laju kecepatan kendaraan.
"Dari Malang ke Surabaya jalan turunan itu kurang lebih 15 kilometer. Memang daerah situ sering terjadi kecelakaan," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dihubungi awak media, Selasa (24/12/2019).
Kemudian, penyebab kedua yaitu, minimnya rambu lalu lintas jalan.
"Lalu kurangnya rambu, kami memantau di Jalan Purwodadi ada dua rambu peringatan," tutur Kombes Pol Frans Barung Mangera
Hingga penyebab ketiga adalah karakteristik jalan yang terbilang menanjak
"Dan juga jalau ada rem blong, ada tanjakan yang untuk jalur dari atas untuk dibuang ke kiri, jni tidak ada. Ini akan menjadi tinjauan," pungkas Kombes Pol Frans Barung Mangera.
• Polda Jatim Tinjau Langsung Lokasi Kecelakaan Maut di Pasuruan yang Tewaskan 7 Orang
• Menjelang Natal dan Tahun Baru 2020, Kondisi Pelabuhan Gresik Masih Landai

Sekadar informasi, kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Surabaya-Malang, Pasuruan.
Kecelakaan maut di Pasuruan ini diduga disebabkan truk muatan alat berat, bego merk Hitachi mengalami rem blong.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, kecelakaan maut di Pasuruan ini melibatkan banyak kendaraan hingga menyebabkan korban meninggal dunia.
Kejadian bermula saat kendaraan truk ini melaju dari arah Malang menuju Surabaya.
Sesampainya di lokasi, truk diduga kuat tidak bisa dikendalikan karena remnya blong.
"Katanya rem blong. Setelah tahu remnya blong, truk menabrak sepeda motor, dan mobil," kata Toha, warga setempat.
Diduga Rem Blong, Truk Pengangkut Alat Berat Tabrak Sejumlah Kendaraan di Pasuruan (ISTIMEWA)
Toha mengatakan, setelah menabrak mobil dan sepeda motor, truk melaju ke kanan dan pindah jalur.
Dari awalnya jalur Malang-Surabaya berganti ke jalur sebaliknya, Surabaya-Malang.
"Truk tidak berhenti dan menabrak pagar pintu masuk Dusun Krajan, Desa Sentul," jelasnya.
Arus lalu lintas pun sangat padat setelah kecelakaan terjadi.
• Satu Pemain Asing Persela Butuh Istirahat Setelah Mengantarkan Timnya Bertahan di Liga 1 2019
• Kemanan Diperketat! Jemaat Masuk Gereja Katedral Ijen Malang Diperiksa dengan Alat Pendeteksi Bom
